digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan dan pertumbuhan perkotaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas ataupun jumlah infrastruktur kota, baik pada lahan kosong ataupun lahan yang sudah terbangun. Walaupun demikian, pembangunan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan perubahan guna lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang ada. Peningkatan pembangunan berbagai guna lahan di Kawasan Bandung Utara telah mengakibatkan kecenderungan perubahan guna lahan pada kawasan tersebut, yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan lindung dan kawasan resapan air. Peraturan perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam latar belakang penelitian ini adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara. Pada peraturan tersebut ditegaskan peruntukkan guna lahan dan arahan pemanfaatan ruang yang direncanakan pada Kawasan Bandung Utara. Tugas Akhir ini difokuskan pada identifikasi dampak perubahan guna lahan terhadap sistem transportasi, yang dilakukan dengan menghitung estimasi trip attraction rate pada berbagai guna lahan di Kawasan Bandung Utara, khususnya pada kawasan pendidikan tinggi dan komersial. Estimasi trip attraction rate yang dilakukan merupakan eksplorasi pendekatan dengan mempertimbangkan intensitas spesifik dari suatu guna lahan, dalam hal ini adalah kepadatan jumlah pekerja pada guna lahan. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi karakteristik guna lahan dan karakteristik tarikan pergerakan transportasi, secara spasial dan temporal. Hasil pemodelan dalam bentuk trip attraction rate kemudian disimulasikan pada salah satu rencana pembangunan yang akan mengakibatkan perubahan guna lahan di Kawasan Bandung Utara. Berdasarkan hasil identifikasi diketahui bahwa tarikan transportasi terbesar terjadi pada kawasan yang memiliki dominasi guna lahan perdagangan dan jasa, serta guna lahan pendidikan. Guna lahan yang memiliki sensitivitas terbesar terhadap peningkatan kepadatan jumlah pekerja adalah guna lahan kesehatan. Walaupun demikian, secara umum, peningkatan kepadatan jumlah pekerja pada guna lahan yang memiliki tingkat kepadatan tinggi tidak akan mempengaruhi peningkatan tarikan transportasi dalam jumlah yang signifikan. Pada simulasi peramalan untuk melihat peningkatan pergerakan akibat perubahan guna lahan yang menggunakan skenario rencana pembangunan area komersial di Babakan Siliwangi, diketahui bahwa pembangunan tersebut akan meningkatkan jumlah pergerakan dalam jumlah yang signifikan, serta akan menurunkan tingkat pelayanan pada koridor jalan yang berbatasan langsung dengan Kawasan Babakan Siliwangi tersebut.