digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Energi panasbumi merupakan salah satu energi terbaharukan yang bisa menjadi alternatif untuk energi fosil. Energi panasbumi di Indonesia Bagian Timur kurang berkembang dibandingkan dengan Indonesia Bagian Barat, karena itu dibutuhkan eksplorasi panasbumi pada daerah-daerah baru, termasuk daerah Songa-Wayaua. Daerah penelitian secara administratif berada di Desa Songa dan Desa Wayaua, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah manafsirkan kondisi bawah permukaan, mengetahui sistem panasbumi dan model panasbumi tentatif daerah Songa-Wayaua dari data geologi dan geofisika yang terintegrasi. Analisis geologi dan geofisika yang dilakukan untuk mengetahui sistem panasbumi terdiri analisis geomorfologi dan kelurusan, analisis metode geomagnet, analisis dan pemodelan metode gayaberat, dan analisis metode magnetotelurik. Analisis geomagnet dan gayaberat menunjukkan bahwa daerah prospek terletak di Gunung Langsa dan Gunung Pele, daerah tersebut dikontrol oleh sesar mendatar dan normal. Berdasarkan pemodelan metode gayaberat diketahui geometri dan model bawah permukaan, serta struktur pengontrol sistem panasbumi daerah penelitian menyerupai sistem pull-apart basin/subsidence. Berdasarkan analisis metode magnetotelurik diperkirakan batuan penudung berupa clay-cap dan dibawahnya terdapat reservoir. Sumber panas untuk daerah panasbumi Songa-Wayaua diperkirakan berupa kantong magma (pocket magma) yang merupakan sumber erupsi untuk tubuh vulkanik Gunung Langsa, dengan batuan konduksinya adalah batuan metamorf berumur Kapur. Batuan penudung berupa clay-cap pada kontak sentuh antara batuan host-rocks dengan fluida panas di kedalaman manifestasi Pele-pele. Batuan reservoir terletak dibawah clay-cap pada kedalaman 50-1000m dengan ketebalan reservoir diperkirakan ? 400 m. Struktur pembawa fluida panasbumi terdiri dari sesar menganan dan sesar normal. Manifestasi panasbumi di daerah Pele-pele, Langsa, dan Songa termasuk zona upflow.