ABSTRAK Arafenia Hadyanti
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode geofisika gravity merupakan metode untuk memahami struktur bawah permukaan dan
mendukung interpretasi geologi. Penelitian ini bertujuan mengkaji sejarah geologi wilayah yang
dahulunya merupakan Selat Muria pada 520 tahun yang lalu dengan metode gravity. Saat ini Selat
Muria sudah menjadi daratan, wilayahnya mencakup Kabupaten Pati, Kudus, Demak, Semarang,
dan sekitarnya. Pemodelan ini tidak hanya membantu merekonstruksi sejarah geologi kawasan,
tetapi juga penting untuk memahami dinamika tektonik, potensi sumber daya bawah permukaan,
dan risiko geologinya. Penelitian ini menggunakan data gravity dari Jaring Kontrol Geodesi dan
data topografi dari Badan Informasi Geospasial, dengan cakupan wilayah seluas 52.700 km². Data
gravity yang digunakan berjumlah 507 titik pengukuran, dan selanjutnya dilakukan koreksi data
tersebut seperti koreksi lintang, udara bebas, Bouguer, dan terrain untuk memperoleh nilai CBA.
Proses pemisahan anomali regional dan residual dilakukan menggunakan metode moving average
dengan lebar jendela 11, yang diperoleh dari hasil analisis spektral. Interpretasi dilakukan terhadap
anomali residual melalui metode forward modelling 2,5D untuk memperoleh gambaran struktur
bawah permukaan. Hasil pemisahan menunjukkan bahwa wilayah bekas Selat Muria didominasi
anomali negatif, merepresentasikan batuan sedimen berumur Kuarter (Formasi Aluvium),
sedangkan daerah pegunungan menampilkan anomali positif yang menunjukkan densitas tinggi
akibat batuan vulkanik berumur Tersier hingga Kuarter. Penampang geofisika memperlihatkan
susunan stratigrafi seperti Formasi Ngrayong, Formasi Bulu, Formasi Patiayam, lava, tuf, dan
aluvium pada kawasan bekas Selat Muria. Secara geologinya, teridentifikasi beberapa patahan
lokal di area Gunung Muria serta Sesar Juwana, yang diduga berperan dalam pembentukan depresi
struktural Selat Muria purba. Hal ini memperkuat interpretasi geologi bahwa kawasan tersebut
pernah menjadi jalur laut purba.
Perpustakaan Digital ITB