digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan metode Resistivitas dan Ground Penetrating Radar (GPR) dalam memetakan sebaran laterit nikel di Prospek Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Konfigurasi yang digunakan adalah dipoledipole untuk metode resistivitas dan antena GPR dengan frekuensi 25 MHz. Pengukuran dilakukan pada 16 lintasan, terdiri dari 11 lintasan di Bukit XIV dan 5 lintasan di Bukit IV LS, dengan panjang lintasan bervariasi antara 950 hingga 1400 meter. Spasi elektroda sebesar 10 meter digunakan, dengan panjang bentangan maksimum 470 meter untuk mencapai kedalaman target hingga 80 meter. Data resistivitas diproses menggunakan metode Robust Inversion, sementara data GPR diolah melalui tahapan Static Correction, Subtract Mean (dewow), Automatic Gain Control (AGC), Band Pass Filter, Background Removal, dan FK Filter. Sebagai data pendukung, digunakan 84 data bor yang tersebar di sepanjang lintasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona laterit nikel dapat diidentifikasi melalui variasi nilai resistivitas. Zona limonit memiliki resistivitas 40–450 ohm.m, zona saprolit memiliki resistivitas <150 ohm.m, dan zona batuan dasar memiliki resistivitas >450 ohm.m. Korelasi antara data resistivitas dan data bor menunjukkan kesesuaian yang signifikan, memperkuat validitas metode ini dalam eksplorasi nikel laterit. Hasil interpretasi lapisan limonit dan saprolit menunjukkan potensi penebalan laterit nikel di Bukit XIV, dengan estimasi ketebalan lapisan mencapai 60–70 meter ke arah barat. Sebaliknya, hasil pemodelan di Bukit IV LS menunjukkan ketebalan lapisan laterit hanya <10 meter. Hasil korelasi nilai resistivitas dengan kandungan MgO pada kode Bor PML4239 menunjukkan korelasi meningkatnya konsentrasi MgO menyebabkan rendahnya nilai resistivitas yang disebabkan oleh MgO yang berasosiasi dengan mineral serpentin yang bersifat hidrofilik dan sifatnya ini memungkinkan serpentin mengikat air. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi eksplorasi nikel laterit di Pomalaa. Metode resistivitas 2D memberikan gambaran bawah permukaan yang lebih jelas dan mendukung perencanaan pemboran dan kegiatan eksplorasi lebih lanjut.