Produksi minyak kayu putih di KPH Yogyakarta melibatkan pengangkutan bahan baku dari beberapa Resor Pengelolaan Hutan (RPH) ke pabrik pengolahan. Setiap RPH mempunyai waktu panen sesuai umur tanam pohon kayu putih. Rencana Teknik Tahunan (RTT) pungutan daun dibuat untuk mengatur aliran bahan baku dari RPH ke pabrik, namun RTT yang dibuat belum mempertimbangkan optimisasi distribusi, jumlah pengangkut, penugasan dan penjadwalan armada pengangkut bahan baku. Penelitian ini menggunakan masalah transportasi untuk distribusi bahan baku daun kayu putih dimana output dari penelitian ini berupa tugas dan jadwal pengangkutan selama masa operasional. Persoalan tersebut dapat diformulasikan ke dalam model programa integer. Untuk menyelesaikan model tersebut, penelitian ini mengusulkan penggunaan metode heuristik untuk menghitung jumlah armada pengangkutan, penugasan dan penjadwalan armada pengangkut bahan baku selama setahun. Model yang diusulkan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu: model distribusi transportasi daun kayu putih dari setiap RPH untuk masing-masing pabrik setiap bulan, perhitungan jumlah truk pengangkut daun kayu putih, penentuan tugas truk pengangkut, dan penjadwalan truk pengangkut. Hasil perhitungan dari optimisasi biaya transportasi menunjukkan bahwa distribusi bahan baku minyak kayu putih berubah sesuai dengan kapasitas produksi pabrik yang semestinya. KPH Yogyakarta mempunyai 4 (empat) pabrik penyulingan minyak kayu putih yaitu Pabrik Sendangmole yang berkapasitas 12 ton per hari, Pabrik Gelaran yang berkapasitas 10 ton per hari, Pabrik Dlingo dan Kediwaung yang masing-masing mempunyai kapasitas produksi satu ton per hari. Daun kayu putih dipasok dari 14 Resor Pengelolaan Hutan. Hasil perhitungan jumlah pengangkut dengan pendekatan heuristik terlihat bahwa untuk tiap bulan kebutuhan truk untuk mengangkut DKP ke masing-masing pabrik yaitu 3 (tiga) unit truk untuk bulan April dan Mei, 2 (dua) unit untuk bulan Juni sampai Oktober, dan satu unit untuk bulan Nopember. Model yang diusulkan mempunyai hasil yang lebih bagus dibandingkan dengan kondisi existing dan dengan model acak