digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor pertambangan telah hadir sebagai salah satu penggerak utama dalam pembangunan nasional maupun daerah. Akan tetapi pertambangan memiliki umur yang terbatas. Berakhirnya pengusahaan pertambangan dapat menimbulkan dampak negatif kepada pembangunan suatu daerah. PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai perusahaan tambang batubara yang beroperasi di wilayah Kecamatan Sengata Utara dan Bengalon memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian maupun pembangunan Kabupaten Kutai Timur. Komponen PDRB terbesar berasal dari sektor pertambangan non migas (batubara), dimana pada tahun 2007 kontribusinya mencapai 80.27 persen. Selain itu, kontribusi lain PT. KPC yaitu terhadap penerimaan APBD Kabupaten Kutai Timur, dimana komponen terbesar berasal dari Dana Bagi Hasil Bukan Pajak. Besarnya royalti yang dibayarkan PT. KPC merupakan faktor utama yang menyebabkan penerimaan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Kutai Timur sangat tinggi. Keberadaan PT. KPC salah satunya telah menjadi daya tarik masuknya tenaga kerja luar daerah ke Kabupaten Kutai Timur. Pertumbuhan ekonomi menjadi terpacu oleh nilai tambah dan efek pengganda yang diberikan PT. KPC. Pelaku-pelaku usaha ekonomi mulai bertumbuh, meskipun tahun demi tahun hanya 4 sektor (selain pertambangan) yang mendominasi perekonomian daerah, yaitu sektor pertanian (dalam arti luas), sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, restoran, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Ketergantungan daerah terhadap sektor pertambangan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai PDRB tanpa memasukkan sektor pertambangan batubara, serta sumber pembiayaan daerah yang dominan berasal dari penerimaan Dana Perimbangan. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor pertambangan dan menjamin keberlanjutan pembangunan pada saat pengusahaan pertambangan telah berakhir, perlu dikembangkan sektor penggerak perekonomian yang lain. Penentuan sektor-sektor prioritas menggunakan alat analisis Kuosien Lokasi (LQ) dan model Input-Output (I-O). Dari perhitungan dan analisis diperoleh sektor-sektor yang merupakan sektor prioritas yaitu; sektor pertanian dalam arti luas (sub sektor prioritas yaitu tanaman pangan dan tanaman perkebunan) dan sektor industri pengolahan (sub sektor prioritas yaitu industri makanan dan minuman). Sektor lainnya yang juga potensial untuk dikembangkan yaitu perikanan dan peternakan, industri pengolahan kayu dan hasil perkebunan, dan kepariwisataan Kabupaten Kutai Timur.