Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur merupakan dua kabupaten terluas di Jawa Barat. Persoalan yang umumnya dihadapi oleh kabupaten yang tengah berkembang salah satunya adalah kemacetan. Pertumbuhan volume lalu lintas yang meningkat setiap tahunnya tidak dapat diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan. Salah satu solusi atas persoalan ini adalah dengan membangun jalan alternatif. Jalan alternatif yang telah direncanakan cukup lama
di wilayah ini diantaranya adalah Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang. Proyek Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang merupakan satu dari sekian banyak proyek jalan tol yang hingga saat ini masih belum terealisasi. Sebagai
salah satu jalan tol yang mengalami penangguhan akibat krisis moneter pada tahun 1997, proyek Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang merupakan segmen tengah dari rencana pembangunan Jalan Tol Ciawi – Padalarang yang direncanakan sebagai jalur alternatif kawasan wisata Puncak dan sebagai alternatif koridor utara Jalan Tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta – Bandung.
Studi kelayakan terhadap Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang yang dilaksanakan pada tahun 2005 sudah lebih dari enam tahun lamanya. Selama periode tersebut tentunya banyak perubahan yang terjadi, sehingga pada dasarnya studi kelayakan tersebut tidak lagi valid untuk digunakan saat ini.
Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi maupun finansial dari proyek Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup analisis biaya manfaat, analisis kelayakan ekonomi, analisis tarif tol, analisis kelayakan finansial, analisis sensitivitas serta implikasi pembangunan jalan tol terhadap perencanaan wilayah dan kota. Kriteria analisis kelayakan yang digunakan mencakup NPV, BCR, IRR dan Payback Period.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, baik kriteria analisis ekonomi maupun finansial menunjukkan hasil yang positif, dengan EIRR 47,01% dan FIRR 17,02%. Dengan hasil analisis tersebut, Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang
dinyatakan menguntungkan secara ekonomi maupun finansial sehingga layak untuk dilaksanakan dalam skema pembiayaan PPP. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi BPJT untuk mempercepat proses tender terhadap proyek Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang, mengingat Seksi I Jalan Tol Ciawi – Sukabumi sudah memasuki tahap pembebasan lahan.
Pembangunan jalan tol nantinya akan mendorong munculnya sejumlah masalah wilayah seperti urban sprawl terutama di sekitar gerbang tol. Ke depannya hal ini akan berdampak terhadap pergeseran pola kegiatan ekonomi
penduduk ke arah non pertanian. Hal inilah yang nantinya perlu menjadi perhatian sekaligus tantangan bagi para perencana.