
2025_TS_PP_Adzkia Salsabila Widodo-29122412_Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Kartika Ringkasan
Sebagai sektor yang berkembang pesat, pasar penerbangan sangat terbuka untuk dikembangkan. Perawatan pesawat, khususnya untuk komponen utama seperti mesin, sangat penting dan harus mematuhi peraturan. Pendirian fasilitas MRO untuk mesin pesawat udara merupakan salah satu peluang yang menjanjikan di sektor penerbangan. Dengan lebih dari 640 pesawat komersial yang beroperasi setiap hari di Indonesia, permintaan untuk perawatan dan perbaikan mesin pesawat udara juga meningkat. Namun, kapasitas dan kemampuan MRO mesin pesawat udara lokal yang terbatas, sehingga menyebabkan maskapai penerbangan atau pemilik mesin pesawat udara melakukan perawatan mereka dengan mengirimkan mesin ke fasilitas luar negeri, yang telah meningkatkan biaya, waktu, dan kompleksitas transportasi. Studi ini menggunakan Model I/O, Analisa Market, dan Analisa Internal untuk menganalisis kelayakan pendirian fasilitas MRO mesin pesawat udara lokal baru di Indonesia.
Dengan menggunakan analisis lingkungan industri, lingkungan general, dan analisis pesaing sebagai analisis eksternal dan dilengkapi dengan pemeriksaan segmentasi pasar terhadap permintaan untuk perawatan dan perbaikan mesin pesawat udara, penelitian ini mengidentifikasi peluang pasar pada tipe mesin generasi baru seri LEAP, yang digunakan oleh pesawat muda dan baru seperti Boeing 737 Max dan A320neo. Proyeksi pendapatan dibuat, diikuti oleh analisis biaya yang memproyeksikan arus kas positif untuk tahun kesembilan dan memiliki periode pengembalian yang didiskontokan kurang dari 14 tahun, dengan menyoroti investasi awal karena biaya modal yang tinggi. Kemampuan internal memerlukan penyediaan personel yang terampil, khususnya engineer dan mekanik, peralatan dan fasilitas khusus, dan kemitraan strategis dengan pemasok atau otoritas lokal. Rencana implementasi untuk membangun MRO mesin akan dilakukan dalam lima fase dari pengaturan awal hingga pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang.
Studi ini menyimpulkan bahwa pembentukan MRO Mesin baru di Indonesia berpotensi untuk mengatasi kesenjangan permintaan, mengurangi ketergantungan pada fasilitas layanan asing, dan memperkuat industri penerbangan Indonesia. Rekomendasi berpusat pada investasi nonfinansial, termasuk program sumber daya manusia, operasi yang lean, dan peningkatan teknologi baru.