Dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 324 juta jiwa pada tahun 2045, Indonesia menawarkan pasar domestik yang sangat besar dan terus berkembang. Tingginya permintaan vaksin didorong oleh program imunisasi nasional yang besar dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi. CZBP menawarkan kerja sama dengan PT BVS untuk membentuk perusahaan patungan yang bertujuan untuk menindaklanjuti rencana investasi di sektor biofarmasi guna melayani kebutuhan vaksin dan obat-obatan baru di Indonesia. Pabrik ini akan fokus pada proses hilir (formulasi, pengisian & pengemasan). Untuk memastikan keberhasilan proyek ini, kelayakan finansial yang komprehensif penting untuk dilaksanakan.
Studi ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci mengenai kolaborasi yang diusulkan untuk membangun fasilitas vaksin baru. Pertama, mengevaluasi apakah kolaborasi tersebut layak secara ekonomi, dengan mempertimbangkan indikator finansial seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). Kedua, mengidentifikasi faktor paling sensitif yang memengaruhi kelayakan ekonomi proyek, termasuk potensi risiko dari biaya operasional atau fluktuasi pasar. Ketiga, mengeksplorasi strategi pembiayaan optimal untuk mendanai proyek, menganalisis alternatif seperti ekuitas, pinjaman bank domestik, kemitraan strategis, dan pendekatan padat modal. Terakhir, penelitian ini menguji apakah proyek tersebut realistis dan dapat dilaksanakan oleh perusahaan, dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan, kemampuan operasional, dan keselarasan dengan tujuan strategis perusahaan untuk ekspansi.
Proyek ini membutuhkan investasi awal sebesar Rp363.692.824.809 miliar. Setelah menganalisis semua sumber dana yang tersedia, diketahui bahwa kemitraan strategis dengan perusahaan Tiongkok menghasilkan NPV terbaik sebesar Rp2,778 triliun, IRR sebesar 45,30%, Payback Period sebesar 4,31 tahun, dan Discounted Payback Period sebesar 4,68 tahun. Semua skenario sumber dana layak, tetapi ada skenario yang tampaknya mustahil bagi entitas baru.