digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Makin pesatnya pembangunan yang menyebabkan kejenuhan di perkotaan, mempengaruhi permintaan (demand) terhadap pilihan destinasi wisata oleh wisatawan. Telah terjadi pergeseran trend pariwisata yang digemari oleh wisatawan, dari wisata massal, yang merupakan kegiatan wisata ke objek populer seperti wisata pantai dan wisata rekreasi keluarga (seperti waterboom dan taman rekreasi) berubah ke wisata alam. Salah satu wisata alam yang cocok dikembangkan di Indonesia adalah wisata agro, yaitu wisata yang memanfaatkan usaha pertanian dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dalam berekreasi dan usaha di bidang pertanian. Salah satu penghasil pertanian terbesar di Jawa Barat, bahkan di Indonesia adalah Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung juga telah menetapkan sembilan kawasan wisata agro melalui RIPPDA No 6 tahun 2006-2016, yaitu Desa Alamendah, Desa Panundaan, Desa Ciwidey, Desa Pasirjambu, Desa Sukawening, Desa Nengkelan, Desa Rawabogo, malabar dan Pangalengan. Kawasan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu tujuh kawasan yang tergabung dalam Kawasan Agropolitan Ciwidey dan terletak pada satu jalur pariwisata Soreang-Patengan, yang meliputi Desa Alamendah, Desa Panundaan, Desa Ciwidey, Desa Pasirjambu, Desa Sukawening, Desa Nengkelan, dan Desa Rawabogo. Namun, wisata agro yang berkembang di Kabupaten Bandung hanya terbatas wisata petik strawberry dan perkebunan teh saja, padahal masih banyak jenis pertanian lainnya. Penelitian ini melihat potensi yang dapat dikembangkan di tujuh desa untuk menjadi destinasi wisata agro. Potensi yang diteliti meliputi sediaan (supply) dan permintaan (demand). Sediaan yang diteliti mencakup daya tarik alam, budaya dan khusus, selain daya tarik, ditinjau pula sarana dan prasarana serta aksesibilitas yang mencakup akses menuju kawasan dan akses di dalam kawasan. Sedangkan permintaan mencakup pola perjalanan, karakteristik wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan wisata agro di Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung serta Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam mengembangkan wisata agro di Kabupaten Bandung.