Kegiatan penambangan batubara yang semakin meningkat di daerah Kalimantan Timur yang sebagian besar tidak mengindahkan pelestarian lingkungan mengakibatkan meningkatnya jumlah luas lahan kiritis. Saat ini luas lahan kritis di Kalimantan Timur mencapai kurang lebih enam juta hektar dengan laju pertambahan kerusakan lahan mencapai rata-rata 250.000 hektar pertahun. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan keputusan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan tambang untuk melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang. Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan pasar untuk industri reklamasi lahan bekas tambang semakin meningkat dan peluang ada semakin besar.
CV Maju Jaya Utama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan kebutuhan yang mendukung kelancaran usaha tambang. Melihat peluang yang sangat besar dalam industri reklamasi lahan bekas tambang, maka CV Maju Jaya Utama berinisiatif untuk terjun dalam industri tersebut dengan menggandeng rekan kerja yaitu CV Lanindo.
Saat ini masalah yang dihadapi CV Maju Jaya Utama yaitu CV Maju Jaya Utama hanya memiliki dua klien dalam bisnis reklamasi lahan bekas tambang, yaitu PT Anugerah Bara Kaltim dan PT Sangata Coal Indonesia. Untuk menghadapi permasalahan tersebut maka CV Maju Jaya Utama berusaha mengembangkan strategi-strategi baru agar dapat tumbuh dan berkembang dalam industri reklamasi lahan bekas tambang.
Dengan melakukan analisis peluang dan ancaman yang ada dan menyandingkan dengan analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, CV Maju Jaya Utama menyusun formulasi strategi baru agar dapat tumbuh dan berkembang. Dengan melakukan pendekatan manajemen strategik CV Maju Jaya Utama memformulasikan strategi korporasi directional strategy yang dikonstrasikan pada growth strategy. Lebih fokusnya, menerapkan concentration growth dengan integrasi horisontal untuk melakukan penetrasi yang lebih luas kepada pasar yang ada yang ada di wilayah Kalimanatan Timur. Strategi bisnis yang diterapkan adalah berupa competitive strategies dengan mengandalkan differensiasi strategi pada produk pupuk yang digunakan sebagai bahan utama proses reklamasi ditambah dengan pemberian pelayanan pengaplikasian dan supervisi pada proyek reklamasi yang dilakukan, dan cooperative strategies dengan melakukan joint venture. Sedangkan untuk strategi fungsional akan dikembangkan melalui bagian-bagian fungsional perusahaan yang mendukung pada strategi yang telah ditetapkan.
Proses implementasi solusi dimulai dengan langkah sosialisasi terhadap perubahan yang dilakukan kepada seluruh pegawai. Perubahan yang dilakukan bukan hanya dalam pengembangan strategi – strategi baru, tetapi juga akan dilakukan restrukturisasi organisasi. Dalam tahap implementasi terdapat dua hal yang sangat berperan penting, yaitu susunan kepemimpinan dan kepegawaian. Susunan kepemimpinan berperan dalam hal mengkomunikasikan secara jelas mengenai penerapan strategi agar menjadi sebuah aksi, Sedangkan susunan kepegawaian adalah bagaimana memilih sumber daya yang tepat untuk mendukung keberhasilan strategi yang telah ditetapkan.