digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tesis ini merupakan usaha untuk merancang Pulau Tidung Kecil dengan menggunakan pendekatan ekowisata; suatu kegiatan wisata berbasis pelestarian alam. Masalah utama pada perancangan Pulau Tidung Kecil adalah bahaya ancaman abrasi (dampak kenaikan muka air laut). Berbagai alternatif solusi dilakukan dengan cara perbaikan kondisi alami ekologis di dalam kawasan pulau, baik di daratan maupun di lautan. Beberapa ekosistem yang telah mengalami kerusakan adalah ekosistem terumbu karang, lamun laut, maupun mangrove. Perbaikan kondisi ekologis ini dilakukan dengan adanya suatu usaha konservasi yang akan menjaga dan memberi perlindungan alami kawasan pulau. Usaha konservasi yang dilakukan berupa rehabilitasi terumbu karang (teknik transplantasi dan biorock), rehabilitasi lamun laut, dan rehabilitasi mangrove. Usaha konservasi ini harus tetap dilakukan secara berkelanjutan. Namun, pelaksanaan kegiatan konservasi ini akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik itu untuk tahap rehabilitasi hingga tahap pemeliharaan. Sedangkan dana pemerintah tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Oleh karena itu, perlu adanya subsidi silang untuk mendanai usaha konservasi, yang diwujudkan dengan adanya bentuk kegiatan yang dapat mendatangkan dana/uang secara terus menerus. Pariwisata dapat menjadi alternatif solusi, terutama pariwisata yang bernuansa ekologi. Kegiatan wisata ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekowisata yang secara tidak langsung akan mewadahi kegiatan konservasi sebagai daya tarik utamanya. Di dalam pendekatan Desain perancangan perlu diperhatikan aspek pengelolaan pengunjung untuk menjaga kawasan agar tetap sejalan dengan konservasi dalam jangka waktu yang lama. Pengelolaan pengunjung (visitor management) adalah dengan cara menggunakan batasan-batasan khusus di dalam lokasi, baik itu akan batasan area yang terlindungi/tidak, maupun dengan membatasi jumlah, tipe, pengaturan waktu, dan arus distribusi pengunjung yang sejalan dengan perilaku pengunjung (visitor behavior).