digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kawasan Cibaduyut memiliki identitas secara fisik dan tradisi, yang muncul secara turun temurun sejak tahun 1920 dalam kerajinan membuat sepatu. Secara fisik, kawasan ini tumbuh sebagai sentra produksi dan pemasaran dalam bidang persepatuan. Kemudian secara tradisi, komunitas ini menurunkan kemampuannya sebagai pengrajin sepatu pada anak-anaknya. Namun, dalam kenyataannya, masyarakat asli kawasan Cibaduyut berada pada taraf hidup ekonomi yang rendah, cenderung menjadi buruh produksi sepatu, termarjinalisasi, dan kian lama tradisi ini semakin pudar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tekanan dari luar, seperti munculnya industri sepatu dengan skala produksi yang tinggi pada areal Cibaduyut, harga bahan baku yang fluktuatif, pengrajin sepatu yang dieksploitasi oleh distributor, serta dampak dari unit ekonomi besar yang berasal dari luar dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik. Konsep Pengembangan Ekonomi Komunitas (CED) yang memiliki fokus terhadap pengembangan komunitas, dan bahwa sumber daya potensial dengan pendapatan rendah dapat dioptimalkan melalui pemberian kesempatan. Sebagai bagian dalam CED adalah Pembangunan Kapasitas Komunitas dengan salah satu instrumennya adalah peningkatan modal sosial. Pengembangan komunitas membutuhkan identifikasi yang mendalam terhadap komunitas tersebut agar kebutuhan masyarakat dapat diakomodasi dan yang paling penting adalah agar kehidupannya dapat berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mencari celah intervensi berdasarkan pada pola interaksi dalam struktur sosial kehidupan masyarakat pengrajin sepatu Cibaduyut untuk meningkatkan produktfitasnya. Dalam kaitannya dengan pemahaman dan pemetaan terhadap masyarakat, akan digunakan pendekatan Analisis Jejaring Sosial. Analisis Jejaring Sosial adalah suatu pendekatan dengan fungsi untuk memahami masyarakat dalam mempelajari struktur dan relasi diantara masyarakat, yang memiliki kedalaman analisis melalui model matematis untuk memetakan masyarakat secara komprehensif. Analisis Jejaring Sosial digunakan sebagai salah satu metode dalam konsep pengembangan ekonomi komunitas yang menjadi bagian dalam modal sosial. Identifikasi terhadap masyarakat pengrajin sepatu Cibaduyut ditinjau dari segi keberterimaan masyarakat terhadap program pemerintah, pola relasi pertemanan, pola relasi ikatan kerja, dan pola keikutsertaan pada pelatihan. Temuan yang diperoleh berdasarkan analisis jejaring sosial terhadap kawasan pengrajin sepatu Cibaduyut menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat terkait erat dengan aktifitas sosialnya. Secara alami masyarakat terkonsentrasi menurut kategori interaksi yang berdampak terhadap tingkat pendapatan yang diterimanya. Kategori pertama menunjukkan masyarakat berpendapatan tinggi dengan karakter sosial yang tinggi dan ketergantungan yang rendah pada bantuan pemerintah. Sedangkan kategori kedua menunjukkan masyarakat dengan pendapatan yang menengah, karakter sosial yang cukup baik, dan masih butuh bantuan pemerintah, dan kategori ketiga adalah masyarakat berpendapatan rendah yang memiliki karakter sosial yang rendah, dalam arti kurang mampu berinteraksi, dan sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk dapat melangsungkan hidupnya. Hasil Analisis melalui pengkategoriannya mempunyai korelasi sangat kuat dengan tingkat pendapatan masyarakat pada setiap kategori. Sehingga strategi pengembangan masyarakat dapat dirumuskan menurut strategi optimasi jejaring pertemanan, strategi optimasi jejaring ikatan kerja, dan strategi optimasi jejaring pertemanan dan ikatan kerja. Hasil optimasi menunjukkan bahwa peluang peningkatan pendapatan pada kategori 1 sangat besar dibandingkan dengan ke dua kategori lainnya. Penerapan strategi intervensi pada ketiga kategori masyarakat tersebut, menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat mempunyai potensi untuk tumbuh dan meningkat secara signifikan terhadap kondisi eksistingnya. Melalui strategi optimasi jejaring pertemanan pendapatan masyarakat pada kategori 2 dapat meningkat hingga sebesar 2,1 kali lipat dari kondisi saat ini. Melalui strategi optimasi jejaring ikatan kerja, pendapatan masyarakat kategori 1 berpotensi untuk meningkat hingga sebesar 9,1 kali lipat dari kondisi saat ini, dan peningkatan pendapatan masyarakat berpotensi tumbuh secara maksimal sebesar 11,8 kali lipat yaitu pada masyarakat kategori 1 bila dilakukan integrasi strategi optimasi jejaring pertemanan dan strategi optimasi jejaring ikatan kerja.