Pada tugas akhir ini dirancang pencahayaan pagelaran Gamelan dan Tari Bali, khususnya Tari Wiranata. Tari Wiranata memiliki filosofi yang ingin disampaikan kepada penonton, maka dari itu pencahayaan merupakan hal yang penting.
Aspek penting dari Tari Wiranata dicoba untuk digali lebih dalam melalui kuesioner dan wawancara dengan mengambil beberapa responden dari para pelaku Gamelan dan Tari Bali. Pengambilan data dilakukan di Rumah Puspo Budoyo yang mengadakan pagelaran sendratari “Shinta Obong”. Pada pengukuran yang dilakukan, didapatkan luminansi pada kostum penari yang berwarna emas sebesar 50 cd/m2, warna merah 20 cd/m2, dan pada background 7 cd/m2
Untuk adegan awal tari, 67% responden memilih opsi-2 dengan luminansi disekitar 3,75 cd/m. Hasil dari kuesioner dan pengambilan data ini kemudian menjadi patokan dalam membuat rancangan pencahayaan untuk Tari Wiranata. Rancangan pencahayaan dibuat sebanyak 3 kondisi yaitu pencahayaan adegan awal, adegan utama, dan area penonton. Untuk pencahayaan adegan awal dan adegan utama dibuat 2 opsi, dan hasil dari 3 macam kondisi tersebut dievaluasi oleh responden melalui kuesioner.
2, dan pada adegan utama 89% responden memilih opsi-1 dengan luminansi pada pakaian penari 25 cd/m2