Kota Bandung mengalami masalah kemacetan yang begitu memprihatinkan dan sangat merugikan bagi kelangsungan kegiatan ekonomi dan sosial. Masalah Kemacetan ini
harus diselesaikan secepat mungkin sehingga kegiatan ekonomi dan sosial penduduk tidak berakibat fatal ataupun menjadi lumpuh. Karena pusat Kota Bandung merupakan tujuan utama masyarakat Kota Bandung maupun diluar Kota Bandung, wilayah ini merupakan wilayah yang paling sering terjadi kemacetan dan mengakibatkan kerugian dan ketidaknyamanan berkendaraan seperti delay dan waktu tempuh yang lama. Penyebab kemacetan ini terutama disebabkan oleh parkir kendaraan di sepanjang badan jalan di pusat Kota Bandung. Parkir di badan jalan ini disebabkan tidak cukupnya ruang parkir dipusat kota
sehingga badan jalan dipergunakan untuk parkir. Kemacetan di Kota Bandung dapat diatasi dengan menerapkan prinsip-prinsip Transport Demand Management salah satunya adalah dengan penaikan tarif parkir sehingga diharapkan parkir di pinggir jalan dipusat kota dapat berkurang dan beralih ke pilihan-pilihan lain yang memungkinkan seperti berpindah moda ke angkutan umum, ke tujuan lain ataupun mengurangi frekuensi perjalanan. Untuk mengetahui respon pengguna parkir terutama permintaan terhadap parkir di pinggir jalan di pusat Kota Bandung terhadap kenaikan tarif parkir digunakanlah metode Elastistisitas Permintaan Harga Parkir. Dari 100 responden mobil dan 100 responden motor yang diwawancara, didapatkan bahwa pengguna parkir di pinggir jalan elastis terhadap perubahan harga parkir di pusat Kota Bandung dengan nilai -1,02 untuk permintaan parkir mobil dan -1,47 untuk permintaan parkir motor. Hal ini berarti peningkatan 10% tarif parkir di pusat kota dapat mengurangi permintaan parkir sebesar 10,2% untuk permintaan parkir mobil dan 14,7% untuk permintaan
parkir motor. Dari hasil ini disimpulkan bahwa peningkatan tarif parkir di pusat Kota Bandung adalah elastis terutama pada permintaan parkir motor. Kenaikan tarif parkir dipusat kota juga ternyata membuat banyak pengendara motor dan mobil mencari tempat parkir yang
lain yang lebih murah dibandingkan kemauan untuk berpindah ke moda transportasi umum dan mengurangi kunjungan ke pusat kota.