Sejak dikeluarkannya PP. No.23 Talun 1994 Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami perubahan status badan usahanya, dari Perusahaan Umum (Perum) berubah menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Salah satu pertimbangan perubahan tersebut adalah dalam rangka meningkatkan elisensi dan efektivits usaha penyediaan tenaga listrik serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian pada kenyataannya kualitas jasa dalam rangka memuaskan pelanggan belum berjalan secara optimal. Pada PT. PLN (PERSERO) UPP Semarang Barat komplain pelanggan relatif masih tinggi, yang merupakan indikasi masih belum optimalnya pelayanan yang diberikan. Masalah yang dihadapi PT. PLN (PERSERO) UPP Semarang Barat adalah adanya ketidakpuasan pelanggan atas kualitas pelayanan (service quality) perusahaan yang masih belum optimal. Permasalahan penelitian ini dibatasi pada pelanggan rumah tangga, khususnya UPP Semarang Barat, mengingat jumlah langganan tertinggi adalah kategori rumah tangga ,dan jumlah komplin alitas jasa pada APP Semarang adalah UPP Semarang Barat. Asumsi yang digunakan pada penelitian ini kualitas jasa PT. PLN (PERSERU) dapat diukur dari persepsi pelanggan atas kualitas jasa sebagai konsekwensi logistas perusahaan memuaskan pelanggan. jenis data yang digunakan adalah data primer kumunikasi melalui Include angket (penyebaran kuesioner) teknik sebanyak IOU responded. Teknik analisisnya adalah analisis kualitatif dan kualitatif dengan menggunakan minus korelasi Rank Spearman pada taraf signifkan 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kualitas jasa yang belum optimal adalah aspek keandalan (liability), daya tanggap (reponsiveness), aspek kepedulian (empathy), aspek wujud (penampilan) dan aspek keyakinan atas pelayanan (assurance). Kelima dimensi kualitas jasa tersebut terbukti miliki korelasi yang signifikan dengan kepuasan pelanggan pada PT.PLN(PERSERO)UPP Semarang Barat.