digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bean bag sebagai salah satu furniture rumah tangga belum banyak dikenal di Indonesia, baik sebagai produk maupun sebagai alat bantu kesehatan. Selain sebagai furniture rumah tangga yang menarik dan nyaman dipakai, sofa bean bag juga ternyata dapat dipergunakan sebagai alat bantu pasien pasca operasi punggung serta juga membantu anak-anak balita melatih motorik badannya. Jadi selain menarik dijadikan furniture maupun hiasan dalam kamar, rumah maupun apartemen, sofa bean bag juga memiliki kegunaan lain. Hal inilah yang menjadi dasar semangat Penulis sekaligus pemilik Anti Form untuk memproduksi sofa bean bag. Namun ternyata penerimaan masyarakat terhadap produk ini masih kurang sedangkan kompetitor semakin hari semakin bertambah. Meskipun jumlahnya kecil dibanding pasar yang tersedia, namun tetap saja meningkatkan persaingan dalam industri ini. Menghadapi situasi bisnis ini, Anti Form sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kreatif desain produk membutuhkan perancangan strategi untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Agar perancangan strategi tepat sasaran, perusahaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kemampuan bersaing. Faktor-faktor internal perusahaan diidentifikasi melalui observasi dan wawancara dengan pemilik, sedangkan identifikasi faktor-faktor eksternal melalui analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi), analisis SWOT, dan analisis industri Lima Kekuatan Porter. Melalui analisis-analisis tersebut, diformulasikan strategi korporat yang mengusulkan Anti Form untuk konsentrasi pada perkenalan produk dan knowledge transfer membuka booth-booth di pusat perbelanjaan. Strategi bisnis berupa kombinasi antara strategi bersaing dan strategi kerjasama seperti membuat kontrak kerjasama dengan pemasok untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah. Strategi fungsional meliputi penciptaan fungsi-fungsi tugas yang terpisah seperti melakukan kegiatan promosi dan menyusun sistem pengendalian. Implementasi dari strategi harus memperhatikan dua kunci penting yaitu susunan kepegawaian dan gaya kepemimpinan pemilik atau manajer. Beberapa rekomendasi pelaksanaan dalam tahap implementasi, antara lain: penghitungan ulang asset perusahaan, sosialisasi terhadap perubahan, pemisahan fungsi tugas, membangun kegiatan pelatihan kemampuan pegawai dan penjahit, merancang sistem pengendalian, melakukan kegiatan pemasaran, membangun identitas brand.