digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia sering mengalami kebakaran hutan, terutama di daerah Sumatera. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebakaran hutan terhadap kandungan nutrient dan klorofil di Indonesia khususnya perairan Kepulauan Riau. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2013 dengan mengambil sampel air di perairan tersebut. Selain itu dilakukan pula pengambilan citra satelit MODIS selama kurun waktu 2003 hingga 2013 untuk mengetahui variasi klorofil-a. Dari hasil diperoleh kandungan klorofil-a minimum terjadi saat musim barat (Desember-Februari) dan maksimum pada musim timur (Juni-Agustus). Angin yang berhembus selama 19-28 Juni 2013 bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan rata-rata 0,3 m/detik dan memberi pengaruh terhadap penyebaran asap kebakaran hutan di Provinsi Riau. Jadi kandungan nutrient saat kebakaran hutan mengalami peningkatan dibandingkan saat tidak terjadi kebakaran hutan. Dari perbandingan citra satelit, diketahui bahwa kandungan klorofil-a di Kepulauan Riau ketika kebakaran hutan terjadi mengalami peningkatan dibandingkan saat tidak terjadi kebakaran hutan, terutama di sekitar bulan Juni ketika musim Timur. Lalu Klorofil-a mengalami peningkatan dari 7-41% saat kebakaran hutan di bulan Mei-Juni dan mengalami penurunan sebesar 22-61% saat kebakaran hutan di bulan Januari-Februari. Jika dibandingkan dengan klorofil-a rata-rata tahunan, kandungan klorofil-a saat ada kebakaran hutan mengalami peningkatan sebesar 23-89% pada bulan Juni-Juli (Musim timur) dan penurunan sebesar 44-50% pada bulan Januari-Februari (Musim barat).