Perairan selatan Jawa memiliki kekayaan biota laut yang menawarkan peluang tak
terbatas bagi nelayan lokal dan sekitarnya untuk menangkap berbagai jenis ikan
yang bernilai ekonomis tinggi. Keanekaragaman dan sebaran ikan dalam ekosistem
laut dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan seperti konsentrasi klorofil-a, suhu
permukaan laut yang menentukan migrasi dan pola keberadaan ikan, serta
kecepatan angin dan upwelling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara suhu permukaan laut, klorofil-a, kecepatan angin, dan Ekman
pumping velocity (EPV) yang mewakili upwelling dengan hasil tangkapan ikan
layang, cakalang, dan madidihang di selatan Jawa. Data yang digunakan mencakup
data MODIS Aqua level 3 untuk suhu permukaan laut dan klorofil-a, serta data
ERA5 untuk perhitungan kecepatan angin, Ekman pumping velocity (EPV), dan
Ekman mass transport (EMT). Data hasil tangkapan ikan layang, cakalang, dan
madidihang, diperoleh dari PPN Pelabuhanratu untuk Jawa Barat, PPS Cilacap
untuk Jawa Tengah, dan DKP Jawa Timur untuk Jawa Timur dalam rentang waktu
2019-2022. Keterkaitan antara faktor lingkungan dan hasil tangkapan ikan
dijelaskan melalui analisis korelasi silang (cross correlation). Hasil penelitian
menemukan variasi dalam korelasi dan jeda waktu antara faktor lingkungan dan
hasil tangkapan ikan di tiga wilayah selatan Jawa. Korelasi antara ikan layang dan
suhu laut negatif (-0,5) dengan jeda 2 bulan, sementara dengan klorofil-a positif
(0,6) dengan jeda 1 bulan. Ikan cakalang memiliki korelasi negatif dengan suhu laut
(-0,5) dan korelasi positif dengan klorofil-a (0,62), masing-masing dengan jeda 4
bulan. Ikan cakalang pun memiliki korelasi positif dengan EPV (0,6) dengan jeda
6 bulan. Korelasi ikan madidihang dengan suhu laut negatif (-0,5) dengan jeda 5
bulan, dan positif dengan klorofil-a (0,62) dengan jeda 4 bulan.