digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perairan selatan Jawa memiliki kekayaan biota laut yang menawarkan peluang tak terbatas bagi nelayan lokal dan sekitarnya untuk menangkap berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Keanekaragaman dan sebaran ikan dalam ekosistem laut dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan seperti konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut yang menentukan migrasi dan pola keberadaan ikan, serta kecepatan angin dan upwelling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut, klorofil-a, kecepatan angin, dan Ekman pumping velocity (EPV) yang mewakili upwelling dengan hasil tangkapan ikan layang, cakalang, dan madidihang di selatan Jawa. Data yang digunakan mencakup data MODIS Aqua level 3 untuk suhu permukaan laut dan klorofil-a, serta data ERA5 untuk perhitungan kecepatan angin, Ekman pumping velocity (EPV), dan Ekman mass transport (EMT). Data hasil tangkapan ikan layang, cakalang, dan madidihang, diperoleh dari PPN Pelabuhanratu untuk Jawa Barat, PPS Cilacap untuk Jawa Tengah, dan DKP Jawa Timur untuk Jawa Timur dalam rentang waktu 2019-2022. Keterkaitan antara faktor lingkungan dan hasil tangkapan ikan dijelaskan melalui analisis korelasi silang (cross correlation). Hasil penelitian menemukan variasi dalam korelasi dan jeda waktu antara faktor lingkungan dan hasil tangkapan ikan di tiga wilayah selatan Jawa. Korelasi antara ikan layang dan suhu laut negatif (-0,5) dengan jeda 2 bulan, sementara dengan klorofil-a positif (0,6) dengan jeda 1 bulan. Ikan cakalang memiliki korelasi negatif dengan suhu laut (-0,5) dan korelasi positif dengan klorofil-a (0,62), masing-masing dengan jeda 4 bulan. Ikan cakalang pun memiliki korelasi positif dengan EPV (0,6) dengan jeda 6 bulan. Korelasi ikan madidihang dengan suhu laut negatif (-0,5) dengan jeda 5 bulan, dan positif dengan klorofil-a (0,62) dengan jeda 4 bulan.