Pasar tradisional nyaris selalu dihubungkan dengan kata sumpek, jorok, bau, becek, dan tidak nyaman. Karena memang demikianlah kondisi yang ada di hampir semua pasar tradisional di Indonesia. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan ‘tumpahnya’ pedagang ke pinggir-pinggir jalan sekitar lahan pasar. Tak terkecuali, kondisi itu juga terjadi di Pasar Andir, Bandung. Pemerintah Kota Bandung dan pengelola sudah berusaha mengatasi permasalahan kebersihan yang mengakibatkan semakin enggannya pengunjung datang dan berbelanja. Sayangnya perbaikan yang dilakukan hanya sebatas memperbaiki bangunan pasar sehingga terlihat lebih bersih dan modern, dan dapat menampung sebanyak mungkin pedagang, agar tidak sampai tumpah di jalanan. Tindakan ini bukan hanya tidak tepat, tapi juga mubazir. Pada proyek Perancangan Ulang Pasar Andir, penulis berusaha mengatasi permasalahan klasik pasar tradisional, dan mengangkat suatu potensi yang secara khusus terdapat di Pasar Andir. Rancangan bangunan pasar dibuat dengan konsep mengoptimalkan pengudaraan dan pencahayaan alami agar ruang dalam bangunan pasar tidak sumpek dan bau. Penempatan bukaan-bukaan, bentuk atap dan ruang terbuka antara menjadi penerapan konsep ini. Selain itu luasan bangunan yang hanya memanfaatkan sekitar 60% dari keseluruhan lahan juga merupakan rancangan agar PKL-PKL yang selalu ada di sekitar pasar tidak mengganggu sirkulasi kendaraan di jalan, sekaligus menjadi area ‘pasar malam’ yang sebenarnya adalah potensi keunikan Pasar Andir. Pengunjung yang datang ke pasar juga difasilitasi dengan konsep multientrance di sisi utara, timur dan selatan yang memudahkan pengunjung untuk memasuki bangunan tanpa terjebak penumpukan di pintu-pintu masuk. Konsep-konsep tersebut akhirnya disatukan dalam satu bangunan pasar berlantai dua dengan ruang terbuka di bagian tengah bangunan, sisi timur dan sisi selatan. Bidang atap datar dimanfaatkan sebagai ruang komunal dan fasilitas pengelola, selain dapat dipakai untuk mengadakan kegiatan. Lahan parkir disediakan di sisi utara, sedangkan sisi barat dijadikan area servis dan bongkar muat.