digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemodelan hutan lindung (HL) metode skoring berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.837/Kpts/Um/11/1980 belum tentu sesuai dengan pelaksanaan di lapangan karena kriteria fisik yang digunakan belum tentu cocok dengan kriteria lokal wilayah yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemodelan hutan lindung metode lain. Penelitian ini bertujuan untuk pemodelan penentuan hutan lindung Pulau Belitung dengan metode pembobotan perbandingan berpasangan. Pemodelan diawali dengan pemilihan input kriteria hutan lindung yang tepat berdasarkan fungsi pokok hutan lindung. Input kriteria pemodelan ini adalah layer kelerengan, ketinggian, non hutan, tubuh air dan kepekaan tanah yang selanjutnya di-reclass dua kali ke rentang skala kesesuaian 1–9 dan dilanjutkan ke rentang byte 0-255. Peta hasil reclass kemudian di-overlay dan dibobotkan. Pembobotan dilakukan dengan 15 (lima belas) skenario yang konsisten yaitu nilai CR < 0,1 untuk semua skenario. Hasil pembobotan dianalisis dengan evaluasi multi-kriteria (MCE) untuk menampilkan 15 (lima belas) peta model. Langkah selanjutnya adalah membandingkan peta hasil pemodelan untuk memperoleh nilai kappa index agreement (KIA) dan overall accuracy. Nilai KIA dan overall accuracy tertinggi terdapat pada model 4 dimana nilainya berturut-turut adalah 0,8967 dan 98,59 %. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemodelan penentuan hutan lindung dapat dilakukan menggunakan metode pembobotan perbandingan berpasangan.