digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT.Medco Methanol Bunyu adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang gas yang disuling menjadi produk methanol, dan juga bergerak dalam bidang Community Development bagi masyarakat Pulau Bunyu dan sekitarnya. PT.Medco Methanol Bunyu adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Medco Energi Internasional Tbk. Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan pilihan dalam bidang energi, sedangkan misi dari perusahaan adalah mengembangkan sumber-sumber energi yang pontensial agar menjadi investasi yang menguntungkan. Dalam mencapai visinya, perusahaan memandang bahwa pemilihan supplier menjadi faktor yang penting dalam mendukung kelancaran operasional sehari – hari. Terkait dengan sistem pemilihan supplier yang dilakukan oleh Departemen Procurement, memiliki beberapa permasalahan yang ada. Pertama, Key Performance Indicators ( KPI ) yang digunakan PT. Medco Methanol Bunyu belum ideal. Kedua, metode pembobotan yang dilakukan terhadap KPI yang sudah ada masih belum akurat, padahal setiap kriteria harus dilakukan pembobotan yang detil, agar menghasilkan output yang maksimal. Ketiga,metode pemilihan supplier belum efektif dan efisien. Keempat, data supplier belum akurat.Dalam proyek akhir ini dilakukan usulan rancangan sistem pemilihan supplier baru pada PT. Medco Methanol Bunyu, berdasarkan metodologi dari Fred David [1997] dari “Concept of Strategic Management”. Adapun langkah – langkah proses rancangan sistem pemilihan supplier baru dimulai dari, pertama,melakukan identifikasi terhadap kriteria – kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan supplier. Kedua, menentukan bobot yang tepat untuk setiap kriteria.Penentuan besarnya bobot pada setiap kriteria ini dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Ketiga, Menentukan skala pengukuran untuk setiap kriteria. Skala pengukuran dalam tulisan ini dilakukan berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Colwell, Friedmann & Carmichael (2000). Keempat, Menentukan kriteria yang penting (critical), yang harus memenuhi nilai minimum. Kelima, Memperbolehkan perbedaan kriteria yang terjadi akibat perbedaan pengalaman untuk setiap Vendor. Keenam, Menyamakan definisi tiap – tiap kriteria kepada setiap Vendor. Ketujuh, Mendapatkan persetujuan dari Senior Management. Dalam proyek akhir ini juga direkomendasikan beberapa hal yang terkait dengan penilaian kinerja di perusahaan yaitu mengenai rencana implementasi dari metode pemilihan supplier yang diusulkan, dan juga perbedaan antara metode pemilihan supplier yang diusulkan dengan metode pemilihan supplier yang ada.