Meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan peraturan pemerintah di
Indonesia telah menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan jasa pengelolaan
limbah di sektor bisnis semen, terutama melalui penerapan teknologi termal. Unit
Pengelolaan Limbah (Waste Management Unit, WMU) di Semen Indonesia
memiliki potensi strategis yang besar untuk ekspansi dan pengembangan. Setelah
merger dan akuisisi dengan Semen Indonesia, Cement Inc. telah bertransformasi
menjadi perusahaan BUMN, yang memberikan potensi ekspansi bagi WMU
Cement Inc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan arah strategis
yang optimal untuk Unit Bisnis Pengelolaan Limbah di dalam Perusahaan Semen
dengan menerapkan Analytical Hierarchy Process.
Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana Situasi WMU
Cement Inc saat ini terkait dengan Pasar, Keuangan, Pelanggan dan Organisasi?
(2) Apa saja Tantangan (internal dan eksternal) dalam Mempercepat Layanan
Pengelolaan Limbah di Indonesia untuk mendapatkan nilai lebih bagi Perusahaan?
(3) Apa saja usulan rekomendasi dan Keputusan Strategis yang dapat diambil oleh
Perusahaan agar dapat mengoptimalkan perkembangan bisnis bagi Perusahaan?
Dengan melakukan analisis menggunakan kerangka kerja Kepner Tregoe,
penelitian ini mengevaluasi tiga alternatif: mempertahankan divisi pengelolaan
limbah di Cement Inc., mengembangkannya ke dalam Holding Perusahaan semen,
atau menjadikannya sebagai entitas yang terpisah. Hasil dari penelitian ini
alternatif terbaik (40,6%) adalah dengan menjadi Business Unit yang special,
alternative ini lebih baik daripada Potensi pengembangan pasar dengan
bekerjasama bersama WMU disemua SIG (30.9%) dan Fokus pada Pengoptimalan
Operational (28.4%). Menjadi Business Unit Spesial dapat menghindari
kanibalisasi pasar dan harga di antara anak perusahaan dan merampingkan
operasi, dapat memimpin layanan Pengelolaan Limbah dengan menyediakan
Limbah untuk semua Pabrik Anak Perusahaan SIG dan Pabrik Semen lainnya
(seperti ITP, dll). WMU Cement inc dapat memiliki operasi yang independen,
menghasilkan manajemen yang lebih focus, ketangkasan dalam pengambilan
keputusan dan dapat mengembangkan keahlian baru dalam pengelolaan limbah.