Kekreativitasan dari setiap inividu manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang juga semakin maju dari masa kemasa. Perkembangan teknologi secara tidak langsung memiliki peranan yang besar dalam kemajuan bangsa. Sebagai contoh,negara Indonesia sendiri sebagian besar produk bruto nasionalnya berasal dari sektor-sektor industri kreatif. Hal ini menjadi bukti bahwa adanya hubungan yang saling terkait antara teknologi dengan kekreativitasan, sehingga pewadahan perkembangan kekreativitasan tersebut dirasa penting. Salah satunya dengan cara pembuatan kantor industri kreatif. Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Sebagaimana telah kita ketahui Bandung merupakan salah satu kota kreatif karena memiliki banyak individu-individu kreatif yang potensial. Namun, belum adanya suatu wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi kendala bagi perkembangan insan-insan kreatif Bandung sendiri. Oleh karena itu diperlukan suatu kantor industri kreatif yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan dari berbagai sektor-sektor industri kreatif tersebut. Dengan berbentuk suatu kantor sewa maka diperlukan suatu anchor tenant bagi kantor tersebut, sehingga dipilihlah kantor Pusat Pengembangan Piranti Lunak (Sigma Group) sebagai sektor industri utama pada bangunan tersebut. Perancangan Kantor Pusat Pengembangan Piranti Lunak ini ditekankan pada penyusunan komposisinya yang berbeda dari bangunan kantor yang ada pada umumnya karena bangunan yang dirancang adalah sebuah industri kreatif, namun dengan tetap memperhatikan isu efektifitas dan efisiensi sebagaimana bangunan kantor pada umunya. Tidak lupa pula dengan menanggapi serta menyesuaikan dengan kompleks bangunan ITB mengingat bangunan ini merupakan bagian dari kompleks bangunan ITB secara keseluruhan. Untuk konsep sendiri digunakan tema puzzle, dengan bentuk-bentuk folded architecture. Konsep tersebut merupakan perlambangan terhadap fungsi bangunan secara keseluruhan, yaitu menggambarkan suatu hal yang kreatif. Konsep tersebut kemudian diterapkan pada rencana tapak, interior, serta selubung bangunan akan tetapi dengan tetap memperhatikan isu-isu kenyamanan termal, global warming, krisis energi, dll. Bangunan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari perkembangan industri kreatif di Bandung khususnya dan di Indonesia pada umumya.