Batuan atau massa batuan pada kenyataannya memiliki sifat heterogen, diskontinu dan anisotropi. Sifat anisotropi merupakan sifat asli pada batuan ataupun
massa batuan. Sifat ini dapat mempengaruhi kekuatan batuan pada saat desain atau saat kegiatan penambangan.
Beberapa peneliti (Ajalloeian & Lashkaripour (2000) pada mudstone, dan Marinos, Saroglou, & Tsiambaos (2004) pada batuan Athens Schist), telah menghasilkan kesimpulan bahwa sifat anisotropi mempengaruhi kekuatan batuan melalui pengujian kuat tekan uniaksial dan uji triaksial. Mereka menyatakan bahwa bidang perlapisan,
bidang laminasi, atau bidang lemah yang membentuk sudut dengan arah gaya aksial menyebabkan nilai kekuatan yang berbeda-beda sesuai variasi sudutnya. Pada penelitian ini, digunakan batu pasir yang diuji dengan uji kuat tekan uniaksial dan uji triaksial pada sudut antara bidang perlapisan dan arah gaya aksial yang berbeda-beda. Sudut yang dipakai adalah 00, 150, 300, 450, 600, dan 900. Pada hasil uji triaksial digunakan evaluasi dengan menggunakan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb,
Hoek-Brown, Beniawski I dan II. Dan menghasilkan kekuatan paling rendah pada sudut antara bidang perlapisan terhadap arah gaya aksial 600.