2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YATNI YULIANTY 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Penemuan fluktuasi temperatur CMB oleh satelit COBE pada tahun 1989 merupakan
petunjuk ketidakseragaman distribusi materi di alam semesta. Fluktuasi yang datang
ketika alam semesta berusia sekitar 300.000 tahun ini dipercaya sebagai bibit untuk
struktur skala besar yang kita lihat sekarang. Fluktuasi temperatur CMB berasal dari
fluktuasi potensial gravitasi saat decoupling yang kemudian berkembang menjadi
skala kosmik.
Dengan melakukan analisis pada Power Spectrum CMB dan Power Spectrum
galaksi ini diharapkan kita dapat lebih mengetahui kaitan antara fluktuasi temperatur
CMB ÷
ø
ö ç
è
æ
T
dT
dengan fluktuasi densitas massa ÷ ÷
ø
ö
ç çè
æ
r
d r
. Power spectrum CMB dan galaksi
di bangun dengan memasukan paramterparameter
kosmologi yang berhubungan
dengan prosesproses
fisis yang terjadi saat itu. Analisis menggunakan movie yang
dikembangkan oleh Tegmark (2004). Penulis juga melakukan analisis bagaimana
variasi besaran parameter kosmologi dapat mengubah bentuk power spectrum yang
berasosiasi dengan proses fisis yang terjadi.
Peninjauan kaitan fluktuasi temperatur CMB dengan densitas massa akan di
tinjau dari komponen baryonik, dark matter, dan konstanta kosmologi. Pemilihan
parameterparameter
ini dikarenakan parameterparameter
tersebut memiliki peran
yang besar dalam menentukan evolusi alam semesta, dan bersamasama
menentukan
besar nilai konstanta Hubble, H.
Fluktuasi CMB merupakan penghubung antara big bang dan struktur skala
besar galaksigalaksi
di alam semesta.