Penelitian dilakukan di Desa Muara Ritan dan sekitarnya, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan koordinat UTM, daerah
penelitian terletak pada 377970 – 394940 mT dan 42710 – 48540 mU UTM wgs 84
zona 50. Luas daerah penelitian sekitar 102 Km2 (17 Km X 6 Km).
Daerah penelitian dibagi menjadi 5 satuan geomorfolog berdasarkan
Klasifikasi BMB, yaitu Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Dataran Antar Perbukitan,
Satuan Perbukitan Intrusi, Satuan Perbukitan Homoklin, Satuan Endapan Aluvial.
Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda yaitu Satuan Konglomerat-Batupasir,
Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Batulempung, Satuan Batugamping, Satuan
Tuf. Struktur geologi yang terbentuk di daerah penelitian memiliki arah orientasi
Timur laut-Barat Daya dan Barat Laut-Tenggara yang terdiri dari Struktur Lipatan
dan Sesar Geser. Struktur geologi ini terbentuk akibat adanya gaya utama yang
berarah Utara - Selatan. Sejarah geologi dimulai dengan pengendapan Satuan
Konglomerat-Batupasir hingga Satuan Batugamping pada saat Eosen tengah – Eosen
Akhir. Pada saat Pio-Pleistosen, Satuan Tuf terbentuk akibat adanya letusan Gunung
Api Kelian. Kemudian terjadi intrusi di daerah penelitian.
Formasi Batu Kelau yang disebandingkan dengan Satuan Batupasir-
Batulempung pada daerah penelitian diendapkan di lingkungan Estuarin. Asosiasi
fasies pada Formasi Batu Kelau yang tersingkap di daerah penelitian dibagi menjadi
3 bagian, yaitu Bagian Bawah, Bagian Tengah, Bagian Atas. Pada Bagian Bawah
terdiri dari fasies Estuarine Channel. Pada Bagian Tengah terdiri dari fasies
Estuarine Channel, Sandflat, Mudflat, Mixflat, Marsh, Tidal Flat, Tidal Creeks, dan
Tidal Channel. Pada Bagian Atas terdiri dari fasies Tidal Channel.