digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, pada koordinat 453636,67 – 457514,53 mT dan 130000 – 133672,36 mT (UTM) dengan luas 13,22 km2. Penelitian mencakup pemetaan geologi skala 12.500, perhitungan sumberdaya batubara, dan analisis proksimat batubara yang bertujuan untuk mengetahui tatanan geologi, hubungan kondisi geologi dengan karakteristik batubara, dan potensi sumberdaya batubara baik secara kualitas maupun kuantitas. Daerah penelitian merupakan perbukitan yang disertai rawa pada lembahnya. Sungai Embung merupakan sungai utama yang berada di bagian barat dengan arah aliran relatif utara -selatan. Bagian timur daerah penelitian tersusun atas batulempung gampingan disertai sisipan batugamping bioklastik, dengan pola kedudukan singkapan yang menunjukan kehadiran antiklin sedangkan bagian baratnya tersusun atas batupasir disertai sisipan batulempung dan batubara, dengan pola kedudukan singkapan yang menunjukan kehadiran sinklin. Selain itu, tatanan geologi daerah penelitian dipengaruhi juga oleh kehadiran sesar mendatar dan breksi laharik yang memperlihatkan kontak erosional dengan batupasir dan batulempung gampingan. Secara umum, batubara di daerah penelitian berwarna hitam, kilap minyak – kusam, gores hitam kecoklatan, pecahan choncoidal – irregular, dan tergolong dalam Sub – Bituminous B (ASTM , 1993) dengan tebal 0,21 m – 4,43 m. Batubara hadir sebagai sisipan pada batupasir dengan lapisan atap dan alasnya berupa batulempung. Berdasarkan perbedaan karakter fisik (warna, kilap, gores, & pecahan) dan kemenerusannya, perlapisan batubara terbagi atas tiga perlapisan batubara/seam yang persebarannya dikontrol oleh lipatan/sinklin, sesar mendatar dan faktor stratigrafi. Dengan menggunakan Metode Circular USGS (United States Geological Survey), didapatkan jumlah sumberdaya batubara terukur sebesar 2.276.820,784 ton dan tertunjuk sebesar 10.245.644,83 ton.