Penerapan CORS sebagai teknologi baru di dunia pemetaan memiliki keunggulan dan keterbatasan ketika digunakan dalam metode penentuan posisi RTK. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari tingkat efektifitas koreksi base station CORS pada metode RTK terkait dengan panjang baseline antara stasiun referensi dengan rover. Hasil pengukuran RTK akan dibandingkan dengan data statik. Kemudian data akan di gambarkan berdasarkan komponen horizontal dan vertikal hasil perbandingan pengukuran. Standar deviasi yang dihasilkan tiap pengukuran antar baseline adalah untuk baseline dengan jarak ~4,5 km σdH = 0,10 m dan σdV = 0,04 m, baseline dengan jarak ~15,1 km σdH = 0,11 m dan σdV = 1,35 m, baseline dengan jarak ~19,5 km σdH = 0,23 m dan σdV = 1,27 m, baseline dengan jarak ~48,8 km σdH = 0,49 m dan σdV=1,06 m, baseline dengan jarak ~95,3 km σdH = 0,22 m dan σdV = 0,49 m, baseline dengan jarak ~137,5 km σdH = 0,54 m dan σdV = 0,27 m, dan baseline dengan jarak ~141 km σdH = 10,61 m dan σdV = 3,98 m. Hasil pembandingan gambar berdasarkan komponen horizontal dan vertikalnya, dan standar deviasi data secara keumuman menunjukkan penurunan ketelitian pengukuran sebanding dengan pertambahan panjang jarak baseline. Adapun faktor lain seperti perbedaan waktu pengamatan dan penggunaan alat (untuk baseline pendek dan sedang) tidak memiliki dampak yang signifikan sehingga pada pengukuran yang tidak dituntut ketelitian yang tinggi faktor-faktor ini dapat diabaikan.