digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Informasi geospasial merupakan informasi yang memiliki unsur lokasi yang diwakili oleh bentuk – bentuk dasarnya seperti titik, garis, dan bidang. Informasi ini dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi di permukaan bumi asli. Namun karena seiring waktu terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada penampakan permukaan bumi, maka informasi geospasial pun perlu mengalami pembaruan. Pada penelitian ini akan dirumuskan sebuah usulan prosedur pembaruan, mengingat belum adanya standar baku terkait teknis pembaruan informasi geospasial. Diawali dari tersedianya data foto udara Kota Bandung yang diproduksi pada tahun 2016, penelitian ini akan mengamati perubahan yang terjadi dengan mengakuisisi kembali data foto udara menggunakan wahana nir-awak pada dua daerah di Kota Bandung pada tahun 2022. Berdasarkan hasil perbandingan, terdapat perubahan seperti penambahan objek baru, hilangnya objek lama, dan perubahan bentuk objek. Namun, tidak teramati adanya perubahan posisi horizontal pada objek – objek yang tidak mengalami perubahan penampakan dengan rata-rata selisih nilai easting dan northing -0.002 dan -0.025 meter. Hal ini menjadi janggal karena teramati nya perubahan posisi pada titik referensi yang dalam hal ini stasiun CORS CLBG dan CANG dengan perubahan easting dan northing sebesar 0.15 dan -0.04 meter. Hal ini dapat disebabkan oleh digunakannya metode real-time kinematic dalam mengadakan titik kontrol tanah yang diduga bahwa dalam komunikasi datanya, metode ini sudah mengoreksi perubahan koordinat stasiun seiring waktu. Dengan begitu, metode – metode yang digunakan dalam penelitian ini dari mulai akuisisi hingga pengolahan data dapat dijadikan landasan untuk perumusan prosedur pembaruan.