Arus globalisasi telah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia di
dalamnya sebagai negara yang terus berkembang. Hal ini juga berlaku dalam
industri mainan anak-anak. Memasuki era globalisasi dunia, pertumbuhan industri
mainan anak-anak bertumbuh pesat. Fenomena produk China menjadi raja di
pasar dunia dan di pasar Indonesia juga bukanlah hal yang asing bagi kita. Namun
demikian, dalam satu kesempatan konsultan Hong Kong Trade Development
Council (HKTDC) Hengky Rusli (2010) menuturkan kualitas produk industri
mainan asal Indonesia lebih baik dibandingkan produk China.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa peningkatan hubungan
kerjasama B2B antara CV.Kreasi Harmoni dengan Hypermart Matahari
berdasarkan kesenjangan (gap) antara service level yang dibukukan supplier
dengan layanan BEST (baik) yang diharapkan buyer. Selain itu, dilakukan analisis
bauran pemasaran 7P, STP, analisis Five Forces Porter dan selling situation.
Berdasarkan analisis bauran pemasaran 7P, analisis STP, analisis Five
Forces Porter dan analisis selling situation didapatkan akar permasalahan dari
masalah transaksional dan masalah relasional yaitu untuk masalah transaksional
berupa tuntutan untuk perlunya perbaikan tingkat service level CV.Kreasi
Harmoni (81,82%), kemasan produk yang harus semakin inovatif dan menarik
sedangkan untuk masalah relasionalnya berupa memberikan estimasi order pada
importir dan pengrajin untuk mencegah stock out, belum adanya jadwal
kunjungan rutin sales ke Outlet Hypermart Matahari.
Solusi bisnis yang ditawarkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama
B2B antara CV.Kreasi Harmoni dengan Hypermart Matahari dari tahap
consultative selling hingga mencapai enterprise selling dan akhirnya didapatkan
KPI (Key Performance Indicator) yang mencerminkan faktor-faktor krusial bagi
kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.