Daerah perdesaan Indonesia identik dengan kemiskinan dan ketertinggalan yang disebabkan terbatasnya akses perdesaan kepada sumberdaya untuk mengembangkan daerah itu sendiri. Dalam upaya mengurangi ketertinggalan dan kemiskinan perdesaan, pemerintah melaksanakan beberapa program untuk membuka keterisolasian perdesaan. Salah satu dampak yang timbul akibat terbukanya keterisolasian desa terhadap kapasitas komunitas adalah semakin besarnya akses terhadap sumberdaya yang berada di luar desa. Perubahan kapasitas komunitas dalam mengakses sumberdaya dapat dinyatakan dengan terbentuknya jaringan sosial yang terjadi dalam upaya komunitas untuk mendapatkan sumberdaya tersebut. Perubahan kapasitas komunitas ini kemudian memberikan pengaruh kepada komunitas yang lebih luas, salah satunya adalah perubahan kondisi ekonomi komunitas tersebut. Desa Tancep merupakan salah satu Desa yang ditetapkan sebagai desa tertinggal, bersama dengan desa-desa lainnya, dan kemudian mulai menerima program-program sosial pemerintah untuk desa tertinggal. Penelitian ini dilakukan karena belum ditemukannya penelitian yang mengidentifikasi jaringan yang terbentuk sebagai upaya suatu komunitas dalam memperoleh sumberdaya yang mampu menyatakan kapasitas yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha komunitas dalam mengakses sumberdaya sebagai karakter kapasitas komunitas dan dampaknya terhadap kapasitas ekonomi komunitas yang lebih luas. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yang difokuskan kepada sumber daya yang dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan ekonomi, kemudian dikuantifikasi melalui pembuatan matriks yang menggambarkan hubungan antar aktor dalam unit ekonomi dari hsail pengumpulan data. Hasil matriks tersebut dianalisis menggunakan metoda Social Network Analysis, melalui proses dengan menggunakan software UCINET dan NETDRAW menjadi graph yang menggambarkan jaringan yang terbentuk dan menghitung notasi-notasi Social Network Analysis. Jaringan yang dihasilkan empat bangkitan unit ekonomi melalui sumber daya menunjukkan pola ego-centered yang bertumpu pada produsen unit ekonomi tersebut. Keempat jejaring menunjukkan keterkaitan setelah dilihat sebagai sebuah sistem, yaitu komunitas Desa Tancep. Jaringan yang terbentuk oleh setiap unit ekonomi adalah jaringan yang sederhana, namun bentuk jejaring sebagai alur sumber daya mengalami proses yang lebih dinamis ketika berada dalam intervensi program pemerintah, dengan timbulnya pihak-pihak baru dari setiap unit ekonomi. Aktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan unit ekonomi komunitas Desa Tancep secara keseluruhan adalah Kepala Desa Tancep. Aktor ini merupakan pelopor dan penggerak kemajuan ekonomi komunitas dengan beliau sebagai pemimpin. Persebaran aktor yang terkait dalam jaringan secara spasial kebanyakan berada di luar Desa Tancep dan berada di luar Kabupaten Gunung Kidul, khususnya di Kabupaten Klaten yang disebabkan karena akses Desa Tancep keluar Kabupaten Gunung Kidul lebih mudah dibandingkan kedalamnya.