digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhaan industry maskapai penerbangan berbiaya rendah di Indonesia mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari pertumbuhan industry penerbangan nasional, sekitar 18% pertahun. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan adanya kebijakan ruang udara terbuka di ASEAN pada tahun 2015. Hal ini memaksa maskapai penerbangan berbiaya rendah di Indonesia untuk meningkatkan keunggulan daya saing mereka. Dengan menggunakan konfigurasi sumber daya perusahaan dan teori kunci sukses keberhasilan, studi ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka teori untuk memetakan keunggulan daya saing perusahaan, dan mengembangkan sebuah model untuk pemetaan daya saing maskapai penerbangan berbiaya rendah di Indonesia berdasarkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Studi kasus tunggal dilakukan sebagai metodologi untuk memvalidasi model pemetaan. Hasil studi menunjukkan bahwa, maskapai penerbangan yang memiliki base resources, dan competitive resources akan memiliki keunggulan daya saing. Maskapai penerbangan yang memiliki base resources, competitive resources, dan strategic resources akan memiliki keunggulan daya saing berkelanjutan. Dinamika kepemilikan sumber daya perusahaan menghasilkan perubahan daya saing perusahaan. Model pemeetaan yang digunakan dalam studi ini memberikan kontribusi bagi teori daya saing berkelanjutan dengan menambahkan factor internal (konfigurasi sumberdaya perusahaan), faktor eksternal (factor kunci keberhasilan), dan kemampuan konfigurasi yang dinamis untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Bagi praktisi, studi ini memberikan kemudahan dalam memetakan dan memprediksikan keunggulan daya saing dengan menggunakan sumberdaya perusahaan. Selain itu, studi ini juga memberikan pedoman bagi maskapai penerbangan berbiaya rendah dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya perusahaannya dalam rangka mencapai keunggulan daya saing berkelanjutan.