digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kehandalan dan ketersediaan sistem tenaga listrik adalah sangat penting untuk fasilitas-fasilitas kritikal di lapangan minyak Duri, Unit Operasi Heavy Oil, PT. Chevron Pacific Indonesia. Fasilitas-fasilitas kritikal di Unit Operasi Heavy Oil Duri meliputi Stasiun Pusat Pengumpul Minyak (CGS), yang merupakan fasilitas untuk mengumpulkan produksi fluida (minyak dan air) dari sumur-sumur minyak, dan Stasiun Pusat Pembangkit Uap (CSS), yang merupakan fasilitas untuk memproduksi uap untuk sistem injeksi uap di lapangan minyak Duri.Berdasarkan data historikal, sering terjadi gangguan sistem tenaga listrik yang menyuplai fasilitas-fasilitas kritikal tersebut yang akan mengakibatkan gangguan operasi dan berkontribusi kepada kehilangan produksi minyak. Konsekuensi utama dari gangguan sistem tenaga listrik ini akan menyebabkan bisnis perusahaan untuk memproduksi minyak menjadi terganggu. Gangguan sistem kelistrikan yang menyuplai lapangan minyak Duri akan menyebabkan terputusnya aliran listrik dan mengakibatkan terhentinya produksi dan operasi dari sumur minyak dan fasilitas-fasilitas kritikal di lapangan minyak Duri. Pemadaman listrik yang terjadi akan mengakibatkan volume minyak yang dihasilkan akan berkurang dan fasilitas-fasilitas CGS dan CSS tidak dapat beroperasi untuk memproses produksi minyak.Gangguan listrik di fasilitas Stasiun Pusat Pembangkit Uap (CSS) akan menyebabkan generator uap tidak dapat beroperasi dan produksi uap menjadi berkurang. Uap panas sangat diperlukan di lapangan minyak Duri untuk mendukung proses pengangkatan minyak ke permukaan yang menggunakan sistem injeksi uap. Kehilangan uap untuk proses injeksi uap ini akan menyebabkan kehilangan produksi minyak dengan perbandingan 5:1 (5 barrel uap yang diinjeksikan setara dengan 1 barrel minyak).Selain gangguan bisnis perusahaan di atas, gangguan sistem tenaga listrik juga memberikan kontribusi negatif terhadap isu-isu keselamatan dan lingkungan. Isu-isu keselamatan dan lingkungan dalam operasional PT. CPI merupakan nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi dan menjadi prioritas utama perusahaan. Terputusnya aliran listrik yang menyuplai Stasiun Pusat Pembangkit Uap (CSS) akan menyebabkan generator uap yang mati harus dihidupkan kembali, di mana proses menghidupkan kembali generator uap merupakan proses yang cukup kompleks dan berbahaya untuk operator dan sistem. Demikian juga di Stasiun Pusat Pengumpul Minyak (CGS), gangguan sistem tenaga listrik akan menyebabkan pompa-pompa pengirim minyak di CGS mati dan adanya isu lingkungan berupa tumpahan minyak.Proyek akhir ini akan menggunakan pendekatan manajemen proyek untuk mengembangkan proposal proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kehandalan dan ketersediaan sistem tenaga listrik. Tujuan utama dari proyek yang diusulkan adalah untuk meningkatkan kehandalan dan ketersediaan sistem tenaga listrik dengan kualitas tegangan lebih tinggi dari 95% dan ketersediaan tenaga listrik lebih besar dari 99%. Tujuan proyek yang lain adalah untuk mengurangi kehilangan produksi minyak dan mengurangi isu-isu keselamatan dan lingkungan yang disebabkan oleh gangguan sistem tenaga listrik. Penelitian ini juga membahas proses manajemen proyek yang meliputi pernyataan peluang proyek dan tujuan proyek, penyusunan kriteria, penyusunan alternatif, analisis ekonomi, pemilihan alternative, dan rencana pelaksanaan proyek. Agar proyek dapat berjalan dengan sukses, proses pelaksanaan proyek harus melibatkan tim desain & enjiniring dan tim operasi sejak awal fase proyek.