Sistem manajemen kinerja karyawan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan
kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim dan memastikan
bahwa kinerja karyawan sesuai dengan tujuan organisasi. Sistem ini menjadi salah satu
proses kunci dalam mengelola sumber daya manusia. Ada tiga tahap dalam sistem
manajemen kinerja yaitu mendefinisikan kinerja, pengukuran kinerja, dan umpan balik
kinerja. PT. Summarecon Agung Tbk merupakan salah satu perusahaan besar yang
bergerak di properti dan real estate, menghadapi masalah yang terkait dengan mengukur
kinerja karyawan. Penilaian kinerja saat ini tidak mencerminkan kinerja aktual
karyawan. Selain itu, penilaian kinerja di PT. Summarecon Agung Tbk. hanya digunakan
untuk pembagian bonus. Hal ini dapat menyebabkan penilaian kinerja menjadi tidak
efektif
Untuk membuat pengukuran kinerja yang efektif, organisasi dapat menerapkan sistem
manajemen kinerja karyawan melalui pendekatan Management By Objective (MBO).
Dengan pendekatan ini maka organisasi tidak akan mengalami permasalahan yang
muncul apabila menggunakan penilaian kinerja yang dilakukan setahun sekali. Setiap
aktivitas dalam sistem manajemen kinerja harus dipenuhi karena setiap aktivitas p
memiliki peran penting. Aktivitas tersebut yaitu persetujuan rencana kinerja, pengukuran
kinerja, dan umpan balik kinerja. Untuk tahap pengukuran kinerja yang digunakan
adalah pendekatan Balanced Scorecard untuk menyelaraskan kontribusi karyawan
dengan tujuan organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Pelaksanaan sistem manajemen kinerja karyawan memerlukan dukungan dan usaha yang
lebih dari seluruh karyawan. Hal ini karena sistem manajemen kinerja karyawan
merupakan hal baru bagi organisasi. Dengan demikian untuk penerapannya diperlukan
model manajemen perubahan. Langkah pertama yaitu dengan melihat kebutuhan akan
perubahan, selanjutnya manajemen akan menganalisa dan membuat rencana untuk
perbaikan. Langkah selanjutnya yaitu mengkomunikasikan perubahan kepada seluruh
karyawan. Langkah ini penting untuk dilakukan agar seluruh karyawan mengetahui
pentingnya perubahan bagi organisasi. Akhirnya, organisasi dapat memulai menerapkan
sistem yang baru. Terdapat hal penting dan sering diabaikan dalam pelaksanaan sistem
manajemen kinerja yaitu komitmen dan komunikasi. Semua elemen organisasi harus
memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung sistem manajemen kinerja karyawan
yang baru.