digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Dengan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan Intenet of Things, sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selain memberikan manfaat, pertumbuhan ini juga menimbulkan tantangan. Pada permasalahan lingkungan, masalah terutama disebabkan oleh pemakaian listrik untuk operasional peralatan TIK yang berkontribusi besar dalam menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK). Saat ini, belum terdapat alat perhitungan emisi GRK dari penggunaan peralatan TIK yang dapat digunakan untuk organisasi secara umum. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat menghitung, memprediksi, dan membantu pelaporan emisi GRK dari penggunaan peralatan TIK di organisasi, dengan kasus studi pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Perhitungan emisi GRK dilakukan dengan mengacu pada metode perhitungan emisi dalam ICT Sector Guidance yang dikeluarkan oleh GHG Protocol. Tugas akhir ini mengaplikasikan model Autoregressive Integrated Moving Average with Exogenous Variable (ARIMAX) untuk memprediksi emisi dengan menggunakan data historis emisi serta faktor pendukung lain yakni jumlah penduduk, penerimaan daerah, dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebagai masukan model. Hasil perhitungan menunjukkan Diskominfo Kabupaten Wonosobo mengonsumsi energi sebesar 251,6985 MWh dan menghasilkan emisi sebesar 218,9777 ton CO2 dari penggunaan peralatan TIK pada tahun 2023, dengan keakuratan perhitungan sebesar 65,77%. Aplikasi yang dikembangkan berhasil memenuhi fungsionalitas sesuai dengan kebutuhan yang diidentifikasi pada aspek pengurangan emisi GRK. Model prediksi ARIMAX mampu memprediksi emisi GRK berdasarkan subkategori peralatan TIK dengan rata-rata nilai MAE 3,5009; MSE 115,74935; dan RMSE 3,9943. Aplikasi yang dikembangkan diharapkan dapat membantu organisasi dalam perumusan strategi dalam rangka mengurangi emisi GRK.