Bantalan bola merupakan komponen yang umum ditemui di dunia industri sebagai penumpu elemen yang berputar. Bantalan bola yang mengalami pembebanan berlebih dapat menyebabkan terjadinya cacat lokal. Cacat lokal ini dapat menimbulkan getaran dengan ciri tertentu berupa pola harmonik pada domain frekuensi. Cacat lokal bantalan bola pada tahap awal dapat dideteksi dengan metoda-metoda seperti peakvue, Shock Pulse (SPM), dan enveloping. Namun pembuktian metoda-metoda tersebut secara matematik belum pernah dipublikasikan dengan alasan hak cipta dari masing-masing penemu.
Beberapa metoda dapat digunakan untuk mendapatkan informasi cacat bantalan bola. Salah satu solusi mudah untuk mendapatkan informasi cacat bantalan bola dapat dilakukan dengan operator mutlak sinyal getaran sebelum dikonversi ke dalam domain frekuensi. Akan tetapi, proses ini tidak dapat terbukti secara matematik mengingat bahwa operator mutlak bukan merupakan operator linier. Namun, solusi lain dilakukan dengan mendekati operasi mutlak dengan kuadrat. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi pengolahan sinyal cacat bantalan bola dengan operasi mutlak dan kuadrat. Metoda ini kemudian diterapkan pada data hasil pengujian sinyal cacat bantalan bola.
Hasil metoda operasi mutlak dan metoda kuadrat hampir menyerupai metoda SPM yaitu mampu memberikan informasi pola harmonik cacat bantalan dalam domain frekuensi. Perbedaan utama kedua metoda ini terletak pada nilai amplitudo. Amplitudo metoda operasi mutlak dan kuadrat menunjukkan bahwa metoda tersebut tidak dapat selalu dibandingkan dengan metoda SPM.