COVER - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Canggih Hawari W K U
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kilang Pertamina Tuban merupakan proyek PT. Pertamina (Persero) yang diproyeksi akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barel setiap hari dengan kualitas luaran produk yang memenuhi standar euro V. Proyek ini memiliki peran strategis dalam menyelesaikan permasalahan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kualitas BBM Indonesia. Proyek ini berlokasi di Tuban, Provinsi Jawa Timur dan diproyeksikan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Dalam rangka mendorong berkembangnya sektor hulu minyak dan gas bumi di Indonesia, perencanaan pengoperasian terminal minyak mentah didalam Kilang Pertamina Tuban perlu untuk dilakukan guna memastikan kuantitas minyak mentah memenuhi target produksi sehingga tercipta sistem produksi yang berkesinambungan. Oleh karenanya topik yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah mengenai Perancangan Pola Operasi Terminal Terapung Minyak Mentah Kilang Pertamina Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Dalam studi ini telaah dilakukan dengan membagi menjadi tiga fokus objek, yaitu perancangan daerah operasi lingkungan kerja perairan dengan pemilihan salah satu dari tiga single point mooring (SPM) yang direncanakan, perancangan lapangan penumpukan, dan perhitungan biaya penanganan per volume minyak mentah. Dalam perancangan daerah operasi lingkungan kerja perairan studi dilakukan dengan melakukan telaah literatur dan pembandingan terhadap SPM bertipe Cartenary Anchor Leg Mooring (CALM) yang melayani kapal dan lingkungan serupa. Dalam perancangan lapangan penumpukan, studi dilakukan dengan menggabungkan telaah literatur melalui kode-kode dalam perancangan serta pembandingan terhadap lapangan penumpukan yang telah beroperasi dengan kapasitas lapangan lebih tinggi atau serupa dengan rencana layan Kilang Pertamina Tuban. Hasil perancangan ini didapatkan sebuah kesimpulan desain bahwa dalam daerah lingkungan kerja perairan menghasilkan SPM 3 dengan system transfer 12.500 m3/jam dengan kapasitas layan tiap tahunnya sebesar 20.825.000 m3/tahun. Sedangkan pada lapangan penumpukan akan digunakan tangki dengan kapasitas 16.303 m3 dengan total kapasitas lapangan penumupkkan sebesar 489.090 m3. Lapangan penumpukan ini akan mampu melayani minyak mentah sebesar 28.336.166 m3/tahun. Pola operasi dalam studi ini membutuhkan biaya kapital sebesar Rp. 1.358.425.057.260 yang akan didapatkan pada awal pembangunan kilang dan mulai dihitung pengembalian modalnya selama 10 tahun dimulai dari tahun 2026 ketika kilang mulai beropreasi. Biaya penanganan untuk setiap m3 dengan bisnis model dalam studi ini adalah sebesar Rp. 26.078,75.