2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-ABSTRAK
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUDHI SOMALI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Bantalan bola merupakan komponen yang umum ditemui di dunia industri
sebagai penumpu elemen yang berputar. Pembebanan yang berlebih dapat menyebabkan
cacat pada bantalan bola. Cacat ini bisa menimbulkan getaran dengan ciri tertentu. Pada
tahap awal, cacat bantalan bola dapat dideteksi dengan metoda perhitungan nilai puncak
getaran (peakvue). Metoda peakvue merupakan salah satu fitur yang terdapat pada
perangkat akuisisi data CSI 2120. Metoda serupa seharusnya dapat diterapkan pula pada
mikrokontroler mengingat pada perangkat akuisisi data CSI 2120 juga menggunakan
mikrokontroler untuk menghitung nilai ini.
Dalam penelitian ini dilakukan pemrograman metoda peakvue berbasis perangkat
lunak MATLAB. Penelitian dilanjutkan dengan pemrograman metoda peakvue berbasis
mikrokontroler ATMEGA32. Masing-masing program kemudian diimplementasikan
pada tiga buah obyek uji bantalan bola FAG 6211. Dengan implementasi ini diharapkan
metoda peakvue dapat diterapkan pada mikrokontroler sebagai pengganti perangkat
akuisisi data CSI 2120.
Hasil pengujian program berbasis MATLAB maupun mikrokontroler
menunjukkan bahwa beberapa hasil pengujian menunjukkan nilai yang hampir sama
dengan nilai yang dihasilkan CSI 2120, namun beberapa nilai lainnya menunjukkan
nilai yang berbeda. Hal ini salah satunya disebabkan karena sedikit perbedaan dalam
tahap pengondisian sinyal dan validasi menggunakan perangkat CSI 2120 belum
dilaksanakan.