Variasi iklim merupakan fenomena iklim yang kini menjadi perhatian serius karena mempunyai dampak yang besar diberbagai sektor khususnya pertanian. Kabupaten Cianjur sebagai lumbung pangan di Jawa Barat rentan terhadap variabilitas iklim terutama perubahan awal musim hujan sehingga berdampak menurunnya produktivitas padi sawah dan berubahnya masa tanam. Dalam menganalisis perubahan awal musim hujan menggunakan parameter curah hujan hasil prediksi dengan metode Fast Fourier Transform (FFT). Periode prediksi tahun 2011-2015 yang dibandingkan dengan data tahun 1991-2010. Selanjutnya dianalisis dampaknya terhadap masa tanam padi sawah tadah hujan dan produktivitasnya sesuai standar Food Agricultural Organization (FAO).
Hasil prediksi curah hujan terlihat adanya pergeseran awal musim hujan 1-2 bulan yaitu bulan September-Oktober dibandingkan dengan periode 20 tahun terakhir. Pengaruh curah hujan terhadap tingkat produktivitas padi sawah di Kabupaten Cianjur berkorelasi sangat baik sebesar 0,80. Hasil prediksi produktivitas padi sawah tadah hujan selama 5 tahun ke depan (2011-2015) rata-rata sebesar 6,5 ton/Ha. Terjadinya pergeseran awal musim hujan maka awal masa tanam padi sawah bergeser maju 1 bulan. Awal masa tanam I pada bulan Oktober-November, sedangkan masa tanam II sekitar bulan Maret-April.