Industri telekomunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun di negara yang sedang berkembang. Di indonesia telepon GSM ataupun FWA telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Akhir-akhir ini kita melihat persaingan yang semakin ketat antar operator dalam menarik konsumen supaya tertarik untuk mengunakan produknya, bahkan dalam beberapa media kita saksikan perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan oleh berbagai operator, bahkan ada yang menawarkan sms gratis ataupun percakapan gratis guna menarik konsumen.
Strategi ofensif yang banyak dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi dengan menawarkan harga yang murah, telah merubah peta persaingan menjadi persaingan harga, dimana hampir semua operator berusaha menjadi operator yang
termurah, namun pada kenyataannya kualitas layanan yang diberikan tidak bagus. Menurut hasil survei dari Chairperson lembaga riset telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana pada bulan april 2008 di wilayah Bandung, mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan GSM ataupun CDMA telah menurun. Pada akhir tahun 2008, Flexi Trendy merencanakan untuk keluar dari fenomena price war dengan mengoptimalkan added value-nya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menganalisis brand equity Flexi Trendy sebagai added value perusahaan dengan berdasarkan pendapat david A, Aaker (1995). analisis ini ditinjau dari empat elemen ekuitas merek yaitu : analisis brand awareness, analisis brand
association, analisis perceived quality, dan analisis brand loyalty. Dengan analisa ini akan terjawab keefektifitas strategi merek yang telah dilaksanakan, dan elemenelemen apa saja dari merek Flexi Trendy yang perlu untuk di perbaiki. Analisis secara keseluruhan dari elemen-elemen ekuitas merek yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa Flexi Trendy masih memiliki value ekuitas merek yang dipersepsikan baik oleh pelanggan. Dari analisis itu juga ditemukan bahwa elemen perceived quality masih dipersepsikan rendah oleh konsumen pada kinerja layanan seperti perusahaan kurang tanggap terhadap keluhan, kinerja produk seperti sinyal tidak kuat, koneksi susah, tarif antar operator tidak hemat, akses tidak cepat dan tarif SMS antar operator dipersepsikan konsumen juga tidak hemat. Sehingga pada penelitian ini solusi yang dapat dilakukan untuk memperkuat merek Flexi Trendy adalah dengan merevitalisasi (reinforcing brand). Kemudian diberikan juga rekomendasi terhadap atribut yang sebaiknya diperbaiki lagi karena masih belum dipersepsikan baik oleh pelanggannya.