digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mataair Umbulan merupakan mataair di Kabupaten Pasuruan dengan debit yang besar, yaitu masuk kategori mataair tipe kedua (1 – 10 m3/ detik). Debit mataair ini pada tahun 2012 adalah 4002 liter/ detik, sementara pengukuran pada tahun 1987 menunjukkan angka 5262,4 liter/ detik dan tahun 1990 menunjukkan angka 4591,2 liter/ detik. Tesis ini mencoba membahas penyebab penurunan debit Mataair Umbulan tersebut. Terdapat dua hipotesis yang sering disebutkan sebagai penyebab penurunan debit Mataair Umbulan, yaitu: 1) eksploitasi airtanah oleh industri di hilir Mataair Umbulan, 2) penurunan fungsi daerah resapan akibat perubahan tata guna lahan di hulu Mataair Umbulan. Untuk menguji hipotesis mana yang sahih dalam menjawab penurunan debit Mataair Umbulan, telah dilakukan survei geolistrik, analisis isotop stabil, analisis hidrogeokimia, dan analisis citra satelit. Hasil survei geolistrik menunjukkan bahwa Mataair Umbulan berada pada sistem akifer bebas. Hasil analisis isotop menunjukkan bahwa Mataair Umbulan telah terpengaruh oleh proses evaporasi, yang juga menunjukkan bahwa mataair ini berada pada sistem akifer bebas. Berdasarkan hasil analisis hidrogeokimia, diketahui bahwa Mataair Umbulan mengandung bikarbonat (HCO3-) dominan dan nilai TDS relatif rendah. Hal ini menunjukkan korelasi yang kuat dengan daerah imbuhan dan akifer Mataair Umbulan diduga berada di zona atas. Sementara itu, sumur – sumur bor yang berlokasi di hilir Mataair Umbulan terletak pada sistem akifer dalam. Hal ini dicirikan oleh muka airtanah yang artesis self flowing dan komposisi isotop yang tidak terpengaruh oleh proses evaporasi. Diduga Mataair Umbulan terletak pada sistem akifer yang berbeda dengan sumur industri. Dengan demikian, kecil kemungkinan eksploitasi airtanah oleh industri berpengaruh terhadap penurunan debit Mataair Umbulan. Analisis citra satelit menunjukkan bahwa dalam periode 1994 – 2002 telah terjadi deforestasi di daerah resapan sekitar 58,7%. Karena Mataair Umbulan terletak pada sistem akifer bebas, maka perubahan daerah resapan akan berpengaruh terhadap debit Mataair Umbulan dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian, diinterpretasikan bahwa penurunan debit Mataair Umbulan kemungkinan besar diakibatkan oleh perubahan tata guna lahan yang terjadi di daerah resapannya.