digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

UBPE Pongkor PT. Aneka Tambang, Tbk, akan mengembangkan penambangan urat bijih Ciurug ke level di bawah elevasi 500, untuk keperluan itu dibuat ramp-down. Mengingat fungsi ramp-down sebagai jalur transportasi yang menghubungkan antar level penambangan, maka diperlukan penyelidikan geoteknik untuk memahami kondisi massa batuan dan memberikan rekomendasi penyangga sehingga terwujud kestabilan lubang bukaan. Pada tahap awal (sebelum proses konstruksi ramp-down dilakukan) telah diadakan penyelidikan geoteknik, dan dihasilkan rekomendasi penyangga sesuai dengan kondisi massa batuan. Kegiatan observasi setelah sebagian jalur ramp-down tergali perlu dilakukan untuk mengetahui orientasi bidang lemah dan kondisi massa batuan yang sebenarnya sehingga evaluasi desain penyangga dapat dilakukan.Metode yang digunakan adalah metode empirik, klasifikasi geomekanika (RMR, Bieniawski 1989). Hasil pengukuran struktur geologi menunjukkan bahwa bidang lemah memiliki dip direction dari 050o sampai 061o dan kemiringan bidang (dip) 58o sampai 64o. Orientasi bidang lemah ini memiliki arah yang relatif sejajar dengan urat emas Ciurug yaitu 70o/060o (Dip/Dip direction). Hasil perhitungan klasifikasi massa batuan diperoleh bahwa untuk ramp-down yang telah tergali berkisar dari batuan kelas III (sedang) sampai batuan kelas II (baik). Nilai RMR terkoreksi rata-rata untuk ramp-down A 60.17 (batuan kondisi sedang), ramp-down B bernilai 60.53 (batuan kondisi sedang), dan jalur akses ramp-down memiliki nilai rata-rata RMR terkoreksi 65.61 (batuan kondisi baik). Secara umum kondisi massa batuan kegiatan observasi mempunyai hasil yang sama dengan kondisi massa batuan yang diperkirakan pada penyelidikan geoteknik tahap awal (kelas III-kelas II).Penyangga yang direkomendasikan sebelumnya memiliki spasi baut batuan yang terlalu rapat. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian kepada rekomendasi penyangga modifikasi. Rekomendasi penyangga modifikasi merupakan desain penyangga gabungan antara baut batuan, wire mesh dan steel support dengan nilai faktor keamanan 2. Hal ini dikarenakan fungsi ramp-down sangat vital. Rekomendasi untuk batuan kelas I : tidak diperlukan pemasangan penyangga. Batuan kelas II : baut batuan panjang 2.4 m, spasi (row) 1.33-2 m, spasi (between row) 2.46-4.53 m, dengan pemasangan wire mesh pada atap. Batuan kelas III : baut batuan pada atap dan dinding panjang 2.4 m, spasi (row) 1.33-2 m, spasi (between row) 2.46-4.53 m, dengan pemasangan wire mesh pada dinding dan atap. Batuan kelas IV : baut batuan panjang 2.4 m, spasi (row) 1.33 m, spasi (between row) 2.46 m, dengan pemasangan wire mesh pada dinding dan atap, steel support dengan spasi 1.5 m.