digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bank Bukopin sebagai salah satu bank swasta yang berhasil melepaskan saham nya kepada publik atau dengan kata lain telah berhasil secara finansial mampu untuk IPO (Initial Public Offering) pada tahun 2007, diharapkan mampu meningkatkan harga saham nya untuk memuaskan kepercayaan para pemegang saham. Penigkatan harga saham suatu perusahaan didorong atas dasar peningkatan kinerja perusahaan tersebut, dalam hal perbankan pengukuran peningkatan kinerjanya berasal dari peningkatan kesehatan bank. Tingkat kesehatan Bank Bukopin selama periode Juni 2006 sampai Maret 2009 per kuartal nya cenderung menurun dan terefleksikan kepada pergerakan dari harga sahamnya. Walaupun tingkat kesehatan dari Bank Bukopin masih dalam kategori sehat sesuai dengan SK Bank Indonesia, akan tetapi bila dibandingkan dengan bank lain cenderung dibawah rata-rata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi yang baik dalam meningkatkan kesehatan bank diukur secara faktor rasio keuangan sehingga kinerja perusahaan akan membaik dan pergerakan harga saham akan meningkat. Pembenahan struktur asset yang merupakan salah satu faktor dari metode CAMEL merupakan suatu strategi dalam meningkatkan kesehatan bank. Hasil analisa didapatkan bahwa pergerakan dari portofolio asset Bank Bukopin cenderung stagnan dan tidak mengalami peningkatan yang kontinuitas. Oleh karena itu pembenahan struktur asset perlu dilakukan dengan mengetahui proporsi yang optimal dari portofolio asset. Dengan menggunakan Uji Statistik dapat diketahui karakteristik suatu bank dalam meningkatkan portofolio asset nya. Selain itu asumsi penetuan interval proporsi optimal dari portofolio asset dilakukan dengan menggunakan uji Paired T-Test dan Korelasi Pearson adalah Kas (2.01% - 2.08%), Giro (0.11% - 0.80%) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (18.85% - 22.53%), Surat Berharga dan Obligasi Pemerintah (17.83 – 32.76%), Kredit (47.27% -53.59%), Penyertaan (0.05% - 0.44%), dan Aktiva Tetap (2.76% - 2.91%)