Kepuasan konsumen terhadap suatu produk tergantung pada kinerja produk selama perioda garansi. Kerusakan yang terjadi sesaat setelah pembelian atau sesaat setelah
perioda garansi berakhir dapat menyebabkan tingkat ketidakpuasan konsumen yang tinggi. Setiap konsumen yang tidak puas dapat berdampak terhadap penjualan untuk
masa yang akan datang. Dan selanjutnya, menyebabkan hilangnya potensi penjualan baru sebagai akibat negatif word-of-mouth dan hilangnya repeat purchase karena
beralihnya konsumen ke produk kompetitor. Melalui peningkatan keandalan produk maka jumlah kerusakan/klaim selama masa garansi dapat berkurang dan selanjutnya
total ongkos garansi akan menurun.
Pada tesis ini dipertimbangkan produk yang terdiri dari beberapa komponen yang dirangkai seri. Komponen-komponen tersebut bersifat repairable dan non-repairable.
Pada penelitian ini dikembangkan dua model peningkatan keandalan dengan variabel keputusannya adalah laju kerusakan yang optimal setelah dilakukan peningkatan
keandalan. Peningkatan keandalan yang diterapkan pada kedua model tersebut menggunakan metode alokasi laju kerusakan berdasarkan fraksi ongkos garansi perkomponen yang mempertimbangkan ongkos ketidakpuasan konsumen.
Berdasarkan contoh numerik, laju kerusakan optimal memberikan penurunan total ongkos garansi sebesar 32,848% dan 69,039% untuk model non-repairable tanpa dan
dengan pembatas, 38,821% dan 54,067% untuk model repairable tanpa dan dengan pembatas.