digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

Nilai Beban yang Hilang (VOLL) merupakan metrik penting untuk mengukur dampak ekonomi dari gangguan pasokan listrik. Studi ini memperkirakan VOLL untuk pelanggan industri dan bisnis di Indonesia menggunakan metode preferensi yang ditetapkan, khususnya Kemauan untuk Menerima (WTA) dan Kemauan untuk Membayar (WTP). Analisis tersebut mengungkap perbedaan yang signifikan antara WTA dan WTP, dengan WTA Rata-rata sebesar Rp9.697/kWh dan WTP Rata-rata sebesar Rp4.068/kWh. Hal ini menyoroti faktor perilaku seperti keengganan untuk kehilangan daya, di mana pelanggan menuntut kompensasi yang lebih tinggi untuk pemadaman listrik daripada yang bersedia mereka bayar untuk menghindarinya. Penelitian ini menunjukkan penerapan WTA dan WTP untuk tujuan kebijakan yang berbeda. WTA ideal untuk merancang kerangka penalti bagi Produsen Tenaga Listrik Independen (IPP) dan mekanisme kompensasi yang memperhitungkan kerugian ekonomi yang dialami pelanggan. Sementara itu, WTP lebih cocok untuk penyesuaian tarif atau biaya tambahan untuk mendanai peningkatan keandalan, menyeimbangkan keterjangkauan dengan kepuasan pelanggan. Studi ini berkontribusi pada pengembangan kerangka estimasi VOLL yang disesuaikan dengan Indonesia, yang menawarkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk kebijakan kelistrikan, perencanaan infrastruktur, dan peningkatan keandalan sistem. Temuan ini bertujuan untuk mendukung para pembuat kebijakan dan penyedia utilitas dalam menyelaraskan harapan pelanggan dengan tujuan operasional dan memajukan strategi energi nasional.