digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Natrium sebagai salah satu logam alkali yang terkandung dalam batubara umumnya memiliki kadar yang sangat kecil dalam batubara, yakni 0,5-2% di dalam abu batubara. Namun kandungan natrium pada batubara Lati-Berau cukup tinggi dibandingkan dengan kandungan natrium dalam bentuk Na2O pada batubara Indonesia secara umum yaitu berkisar dari 0,03-23,33% atau rata-rata 4,68% di dalam abu batubara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan keberadaan natrium berupa penyebaran kadar, profil dalam batubara, dan bentuk kristal serta jenis dari mineral pengotor sehingga dapat digunakan sebagai salah satu faktor dalam melakukan rekonstruksi genesa batubara daerah penelitian dalam hubungannya dengan proses eksplorasi dan penambangannya.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa unsur natrium dalam batubara tersebar secara merata di dalam batubara tanpa memperlihatkan dengan jelas tendensi pengelompokan pada titik-titik tertentu dan diidentifikasikan sebagai mineral singenetik.Secara regional penyebaran natrium dalam batubara dipengaruhi oleh kondisi geologi yang dikontrol oleh struktur geologi yang berkembang berupa struktur sinklin. Distribusi natrium secara lateral/horizontal memperlihatkan homogenitas yang relatif bervariasi sebagaimana kecenderungan variasi penyebaran horisontal komposisi maseral dan kandungan sulfur total pada arah relatif tegak lurus sumbu sinklin. Distribusi secara vertikal kandungan natrium pada Seam T, Seam R, dan Seam Q tidak menunjukkan adanya kecenderungan penyebaran berdasar pola tertentu, hal dapat dipengaruhi unsur alkali di dalam air laut terdapat dalam bentuk ion dan memiliki sifat yang mobile. Pembentukan natrium tersebut selain dipengaruhi oleh kondisi air laut juga dipengaruhi oleh proses tektonik yang terjadi pada saat pembentukan gambut.