digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) menggunakan teknik multiplexing Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dimana data serial berkecepatan tinggi dikonversikan menjadi data paralel dengan n-subcarrier yang saling orthogonal dengan kecepatan lebih rendah. Transmisi DVB-T melalui kanal wireless yang memiliki karakteristik yang dapat menyebabkan degradasi sinyal yang diterima. Sehingga sinyal yang diperoleh pada penerima DVB-T dikompensasi dengan estimasi kanal dan ekualisasi. Pada standar DVB-T dikenal teknik penyisipan pilot yang terdiri dari pilot kontinu dan pilot menyebar. Estimasi kanal dilakukan berdasarkan teknik penyusunan pilot tersebut dengan melakukan teknik interpolasi untuk mengetahui koefisien respon kanal. Pada tugas akhir ini, dianalisis mengenai dua teknik interpolasi yang digunakan, yaitu interpolasi linear dan interpolasi spline, sebagai estimator kanal sistem penerima DVB-T. Algoritma ekualisasi yang digunakan adalah algoritma Least Square (LS). Kinerja estimator dinilai berdasarkan kurva BER (Bit Error Rate) terhadap Eb/No. Dua buah kanal Rayleigh fading digunakan untuk pengujian dua estimator. Dari hasil simulasi, pada Eb/No= 30 dB, estimasi kanal dengan interpolasi spline mampu memperbaiki BER hingga 2,2x10-3 untuk kanal fading pertama dan 2,4x10-3 untuk kanal fading kedua. Sedangkan estimasi kanal dengan interpolasi linear pada Eb/No= 30 dB hanya memperbaiki BER hingga 1,61x10-2 pada kanal fading pertama dan 1,64x10-2 pada kanal fading kedua.