digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prediksi pasut adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi data ketinggian muka air laut di masa mendatang. Prediksi pasut ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi lain seperti datum pasut. Prediksi pasut dibuat menggunakan data pengamatan pasut sebelumnya, dimana data pengamatan tersebut memiliki panjang data yang beragam dan mengandung kesalahan seperti data melonjak (spike) dan data yang hilang (gap). Keadaan tersebut mengakibatkan data prediksi yang didapat tidak mendekati kenyataan di lapangan. Prediksi pasut bisa didapatkan dengan berbagai metoda salah satunya adalah metoda kuadrat terkecil. Metoda ini mengkondisikan nilai kesalahan kuadrat yang terjadi sama dengan minimum. Prediksi pasut ini dibuat dari komponen pasut yang didapat dari metoda kuadrat terkecil. Kesalahan dalam prediksi pasut bisa dilakukan dengan membandingkan data prediksi dengan data pengamatan di saat yang sama. Selain itu juga bisa dilihat dari kesalahan amplitudo dari komponen pasut pembentuknya. Datum pasut juga dibuat dari komponen pasut tertentu tergantung dari jenisnya. Kualitas prediksi pasut ini bisa dilihat dari nilai variansi yang didapat antara data prediksi dan data pengamatan dimana batas toleransi variansinya adalah 0,008856. Panjang data pengamatan sangat mempengaruhi variansi, semakin pendek maka semakin besar variansi yang didapat. Pada data yang hilang kualitas dari data prediksi sangat bergantung pada jumlah data yang hilang, baik lamanya data dan banyaknya kejadian. Sedangkan untuk data melonjak, jumlah data melonjak yang masih diperbolehkan adalah 0,5% dari jumlah data keseluruhan. Datum pasut yang dihasilkan tidak tergantung dari lama pengamatan maupun dari kesalahan yang terjadi akan tetapi dari nilai komponen pasut yang didapat.