digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan analisis deskriptif dari peta topografi, dengan pendekatan morfometri, morfografi, dan morfogenetik terdapat empat bentuk bentang alam di daerah penelitian yang terdiri dari Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Perbukitan Intrusi, Satuan Perbukitan Volkanik dan Satuan Dataran Aluvial. Daerah penelitian terdiri atas lima satuan litostratigrafi dengan urutan satuan batuan dari tua ke muda adalah Satuan Batulempung-batupasir, Satuan Terobosan Granitoid, Satuan Terobosan Sienit, Satuan Lava Basalt dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian terdiri dari lipatan dan sesar. Sesar yang ditemukan berupa sesar-sesar mendatar, yaitu Sesar Mendatar Madatte dan Sesar Mendatar Binuang sedangkan lipatan yang ditemukan berupa Antiklin Macera. Daerah penelitian telah mengalami proses ubahan hidrotermal. Hal ini terlihat dari perubahan batuan asal dan kehadiran urat-urat kuarsa. Hasil analisis petrografi yang dilakukan sebanyak 26 conto batuan dari lima unit litologi, maka daerah penelitian dapat dibagi menjadi empat zona ubahan yaitu Zona Klorit-Epidot-Biotit, Zona Klorit-Kalsit-Epidot, Zona Klorit-Kalsit-Serisit dan Zona Kuarsa-Kalsit-Klorit. Hasil analisis mineragrafi sebanyak 3 conto, diketahui mineralisasi hipogen berupa Fe -oksida (magnetit) dan Fe - sulfida (pirit, kalkopirit). Kehadirannya berupa urat-urat yang menerobos Satuan Batulempung-Batupasir. Dari kemunculan mineral ubahan serta zona alterasi, maka model mineralisasi daerah penelitian diperkirakan berupa Sistem Endapan Porfiri Tembaga.